5 - Jokes on Me

466 21 0
                                    

"Gue bakal kerjain habis-habisan tuh cowok! Babi memang" tersulut amarah Anjani melempar Tasnya ke lantai kamarnya sembarangan

Menjatuhkan tubuhnya ke kasur king size berseprai pink cerah itu
Tapi dia malah menangis kencang
Menangis lama di ranjangnya dengan posisi telungkup hingga akhirnya tertidur dengan membawa rasa kesalnya ke alam mimpi

------

"Habis dari mana nak? Kok lama sih pulangnya, ini mami udah masak makanan kesukaan kamu" Diandra wanita cantik berumur 40 an menghampiri Fathir, putranya yang baru pulang, melepas sepatunya dan menaruhnya si rak

Fathir melewati Diandra begitu saja
Diandra mendesah kecewa, terlihat jelas raut tidak suka dari fathir
Tapi dia tidak menyerah begitu saja
Dia mensejajarkan langkahnya mengikuti fathir hingga naik ke lantai 2 rumahnya

"Apa mau mami bawain kekamar?" Tawar Diandra lagi

Begitu sampai didepan pintu kamarnya fathir berputar arah memandangi wajah ibunya dengan dingin, tanpa senyuman seperti biasa
"Fathir mau ganti baju dulu" Ujarnya pedas, diandra tahu itu cara halus fathir mengusirnya, tapi dia merasa lebih baik dicaci maki atau diteriaki saja, rasanya hanya lebih sakit melihat kelembutan berbalut rasa benci

Mendengar hal itu Diandra langsung mundur beberapa langkah memberikan jalan, dia cukup tahu diri, dia sadar bahwa sampai kapanpun fathir tidak akan pernah memaafkan dirinya

Memberanikan diri diandra bertanya
"Udah makan nak?"

Fathir mengangguk
"Diluar tadi" lalu menutup pintu kamarnya

Diandra memantung, kesedihan yang sama terpancar dari raut wajah cantiknya, dia menyesal, merasa bersalah, dan hancur disaat yang bersamaan

Dengan cara apa lagi dia harus meminta maaf?

Dibalik pintu jati yang tertutup rapat Fathir mengendurkan bahunya yang tegang
Ranselnya dibiar jatuh meluruh
Dia memilih duduk ditepi ranjang, mengambil gitar kesayangannya
Dan memilih memainkan sebuah lagu kesukaan adiknya
When your Gone by Avril lavigne
Ini cukup banyak berhasil membuat dirinya tenang
Dan merasakan bahwa dia tidak sendirian, adiknya disini, disampingnya
Walau semu

------
Keesokan harinya Anjani berangkat pagi-pagi sekali

Kesal mendenagar omelan papanya
Bahkan semalam dia dibangunkan hanya untuk pergi ke psikiater
Ditanyai macam-macam disana
Dinasehati lagi dan lagi
Dan bahkan sekarang dia punya jadwal rutin konsultasi 2 kali seminggu

Sialan si Fathir! Dia harus membayarnya

"Eh itu si anjani ternyata penyuka sesama lo" gadis berambut panjang dan ketiga temannya asik mempergunjingkan anjani

Anjani awalnya cuek berjalan santai melewati mereka, namun telinganya panas karena berita tidak benar itu

Memangnya anjani tuli? Dia bisa mendengar cacian orang dari jarak 10 meter, itu kemampuan spesialnya

Anjani bebalik arah, berhenti didepan gadis-gadis berwajah pas-pasan itu
"Ngomong apa lo pada?" Dia bertanya dengan nada datar

Cukup menakutkan bagi mereka

"E-eng-gak kok kak" ujar salah satu yang berkuncir kuda

"Denger baik-baik jaga bacot lo di sekolah ini, kalo emang lo mau aman, gak usah nebar fitnahan!" Dia mendorong tubuh gadis berambut panjang yang paling gencar mencacinya

Hei, I'm Straight!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang