7- Ketahuan

565 23 0
                                    

Vote dulu, baru baca
Semoga suka !

"Keluar!" Perintah Fathir

Anjani dan Friska saling menatap Horror
Lalu dengan tak sabaran Fathir berjalan ke arah mereka dan manarik tas ransel pink dipunggung Anjani sampai dia terpaksa berdiri

"Ini dia nih, tukang bikin ulah!" Bentak Fathir sambil memdorong Anjani Kasar ke hadapan Dirgha dan Enos Sementara Friska terpaksa bangkit dan mengikuti Anjani dengan wajah ditekuk

"Lepasin!" Anjani menghentakkan tangan Fathir di Tasnya dengan Kasar

"Mau ngelak apa lagi lo? Perempuan Ular?!" Bentak Fathir

Anjani menunjuk dirinya dengan telunjuknya dengan senyuman mengejek
"Gue?" Matanya mengerjap beberapa kali
"Perempuan ular?" Lanjutnya dengan rahang mengeras
"Terus apa kabar lo! Laki-laki Brengsek !" Balasnya lebih tajam

Fathir melotot menatap anjani
Kemarahannya sudah mencapai ubun-ubun
Dia menarik kerah baju Anjani membuat anjani kaget
Enos dan Dirga saling tatap dengan Horror
Friska membelalakkan matanya kaget

"Kapan gue ngamilin anak orang! Lo bilang gue brengsek atas dasar apa?!" Bentaknya

Anjani takut dan ingin menangis, tapi dia berusaha menutupinya dengan menatap tajam ke mata fathir
"Oh iya?! Lo tuh bego ya? Brengsek itu gak mesti ngamilin anak orang, dengan sikap pemarah lo dan asal tuduh itu udah bisa didefenisikan sebagai orang paling brengsek! Dan sekarang lo kasar sama perempuan lo kira lo gak lebih baik dari cowok-cowok bajingan di luar sana yanh ngamilin anak orang!"

"Perempuan kayak lo gak pantas dibaikin!" Balas Fathir
Walaupun sebaliknya hatinya agak sakit mendengar ucapan menusuknya anjani

"Tir udah lepasin" ujar Friska dengan suara gemetar seperti ingin menangis
Dia takut Anjani dihajar oleh Fathir

"Gue belum selesai" ujar Fathir menatap Friska tajam, friska sontak mundur dengan ketakutan

"Gue tau elo bocorin ban mobil Dirgha karena awalnya lo pikir ini mobil gue kan?!" Tanya Fathir

Anjani hanya diam saja
Tubuhnya sudah ketakutan hingga menjadi lemas

"Jawab!" Bentak Fathir sambil menggam kerah Anjani lebih keras membuat Anjani agak tercekik dan kesakitan

Friska ketakutan sentengah mati, bayangan Anjani dipukuli terus berputar di otaknya, mengingatkannya akan kejadian 3 tahun lalu, trauma mendalam yang dirasakannya dulu kini kembali lagi, keringat dingin bercucuran dari dahi Friska, dia meremas tangannya sendiri, pemandangan itu tak luput dari Perhatian Dirgha, dia memperhatikan gerak-gerik gelisah Friska

"Bro lepasin anjani, udah cukup" bujuk Dirgha menarik tangan Fathir, tapi fathir makin mencengkram kerah anjani membuat Anjani meringis, takut Anjani kesakitan Dirga melepaskan tangannya dari tangan Fathir

"Fathir! Lepasin Anjani!" Bentak Enos
Dengan mata merah menyala

"Diam lo pada, atau mau gue pukulin?!" Perintah Fathir
Enos dan Drigha terdiam, pasalnya mereka kenal sifat Fathir, entah kenapa Fathir seperi Kesurupan saat ini, padahal dulu dia pria yang tidak suka kekerasan dan emosian, tapi semenjak bertemu Anjani Fathir seolah berubah 180 derajat, belum lagi Fathir adalah pemegang sabuk hitam karate, mana Enos dan Dirgha berani, tak lucu juga jika mereka bertiga berkelahi di lingkungan sekolah.

Hei, I'm Straight!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang