Jinyoung begitu tersiksa dengan butt plug yang di pasang jaebum. Dia masih harus melakukan dua photoshoot lagi. Tubuh jinyoung bergetar hebat setiap kali jaebum menekan tombol on butt plugnya.
Contohnya seperti sekarang, jinyoung mengobrol dengan salah satu staff namja dan staff itu sesekali menepuk bahu jinyoung. Jinyoung merasakan tatapan tajam jaebum memperhatikanya dan butt plug nya sedang bekerja.
"Jinyoung kau baik-baik saja? Wajahmu merah?" Tanya staff itu khawatir. Jinyoung hanya bisa tersenyum tipis mengangguk canggung."Hasil kerjamu sangat bagus jinyoung, foto-foto mu menakjubkan." Puji staff tersebut.
Photoshoot jinyoung selesai, sekarang tinggal jaebum dan setelah itu mereka boleh pulang. Jinyoung berjalan susah payah menuju rest area dimana jaebum masih berdiri disana menatapnya dengan smirk.
"You did a good job baby." Bisik jaebum pelan saat mereka berpapasan.
"Hyung~" suara jinyoung lebih seperti erangan di telinga jaebum. Tatapan mata jinyoung yang sayu dan memelas sebenarnya membuat jaebum tidak tega tapi ini perjanjian mereka sebelumnya. Jaebum bukan hanya memasang butt plug, ia juga memasang cincin di penis jinyoung.
Celana jinyoung terasa sesak dan miliknya sakit. Jaebum serius ketika mengatakan menghukumnya.
****
Photoshoot selesai, jaebum dan jinyoung sedang di jalan menuju dorm. Jinyoung yang lelah dan tersiksa memilih menyenderkan kepalanya di bahu jaebum tanpa peduli tatapan menggernyit dari managernya.Jaebum mengelus punggung jinyoung tanpa sepengetahuan manager mereka yang duduk di depan.
"Apa kau baik-baik saja, baby?" Tanya jaebum khawatir dengan suara berbisik. Jinyoung mengangguk kecil, tidak sanggup lagi berbicara. Ia tahu kalau ia akan mengeluarkan desahan.Jaebum mematikan butt plug jinyoung membuat jinyoung tersenyum manis.
"Aku akan memberimu hadiah nanti, kau menjadi good boy sepanjang hari ini." Bisik jaebum dengan suara rendah.
****
"Eugnnhh...hyung..." jaebum menekan tubuh jinyoung ke pintu dan mencium bibir plum jinyoung penuh hasrat sesampainya mereka ke kamar jinyoung.Lidah jaebum sudah membelit lidah jinyoung, mencecap masing-masing saliva. Jaebum menghisap bibir atas dan bawah jinyoung kuat, memiringkan kepalanya untuk mendapat akses lebih.
Jaebum mencium jinyoung seperti orang kesetanan tanpa memberi jinyoung jedah untuk bernafas.
"Nghh..." lenguhan jinyoung membuat jaebum semakin bersemangat. Jinyoung bahkan sudah tidak peduli suaranya terdengar oleh member lain. Ia menginginkan jaebum, ia sudah menahan frustasi gairahnya daritadi.
Ciuman jaebum beralih ke leher jenjang jinyoung, jinyoung langsung menghirup oksigen sebanyak banyaknya. Ia menengadahkan kepalanya ke samping memberi akses lebih ke jaebum.
Jaebum menjilat setiap senti leher dan rahang jinyoung. Tanganya juga tidak tinggal diam, ia sudah masuk ke dalam sewater jinyoung memilin nipple jinyoung yang menggeras.
Jaebum menggesek pinggulnya ke pinggul jinyoung, membuat penisnya yang menggeras menekan penis jinyoung.
"Daddy...please..." entah apa yang jinyoung inginkan sampai memohon seperti itu tapi mantra laknat itu membangkitkan monster didiri jaebum.
Mata jaebum menggelap, ia mengangkat kepalanya, menatap jinyoung dengan hasrat. Jaebum melepaskan pelukannya verjalan mundur dan duduk di tepi ranjang.
"Strip for daddy, baby boy." Perintah jaebum dengan nada rendah dan serak.
Wajah jinyoung memerah, dengan mau malu ia berjalan mendekati jaebum sambil melucuti pakaiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
J Love J (COMPLETED)
Short Story⚠️Warning⚠️ Boy Love Mature 🔞 ********** Don't judge by the cover. One shoot story, full of smut and mature content. Gay story. Buku ini aku buat cuma buat lucu lucuan aja, aku akan menggunakan banyak fanart jjp yg vulgar. itu fanart bukan milik a...