Jaebum terus merenggangkan tanganya, rasa kantuk sudah melandanya sejak tadi. Jaebum melirik ke samping dimana kekasih manisnya masih terlalu asik menonton drama dengan kepalanya ia sederkan di dada jaebum.
Jaebum melihat ke jam dinding, sudah pukul 3.30am, matanya sudah tidak bisa di ajak kompromi. Namun mau bagaimana lagi, ia sudah berjanji akan menemani jinyoung menonton drama kesukaanya.
Jaebum memainkan surai hitam halus sang kekasih, menyisir bagian dalamnya sesekali. Jaebum lebih sering mencium pucuk kepala jinyoung daripada melihat televisi.
"Baby, kita lanjutkan menonton besok saja. Aku sudah ngantuk."
Jinyoung mengangkat kepalanya melihat jaebum dengan wajah cemberut.
"Ya sudah hyung tidur duluan saja." jinyoung menggeser tubuhnya, rencana menjauh dan membiarkan jaebum pergi tidur. Tapi jaebum tahu dari wajah jinyoung, kekasihnya ngambek.
Jaebum menahan tubuh jinyoung tetap di dadanya. "Aku disini menemanimu."
"Tapi hyung.."
"Ssstt...lanjutkan nontonnya." jinyoung tersenyum manis, menuruti jaebum. Ia kembali menyandarkan kepalanya ke dada jaebum, kakinya ia timpa ke kaki jaebum.
Jaebum memeluk perut jinyoung, perlahan tanganya ia masukan ke dalam piyama tidur jinyoung, mengelus perut rata namja mani itu.
Jinyoung tidak masalah, ia malah menikmati sentuhan jaebum di setiap inci kulitnya. Tangan jaebum semakin bergeriliya liar, setidaknya jaebum berpikir dengan menyentuh jinyoung ia bisa menghilangkan rasa kantuknya.
Jaebum melebarkan kakinya, menyuruh jinyoung duduk di antar kakinya, jinyoung menurut. Jaebum menciumi leher belakang jinyoung, membuat tubuh jinyoung bergelinjang geli.
"Hyung..." renggek jinyoung manja, namun matanya masih fokus ke drama yang ia tonton.
"Hem? aku suka harum tubuhmu baby, mint vanilla." jawab jaebum, kemudian kembali sibuk menjilati setiap sisi tengkuk jinyoung. Jinyoung sampai menggigit bibir dalamnya, ia takut malah mendesah. Mulut ingin protes tapi perasaan menolak, jinyoung suka merasakan bibir jaebum menyapu kulitnya.
Jinyoung sedikit tersentak saat ia menggeser duduknya semakin mendekat ke dada jaebum karena bokongnya merasakan sesuatu menekannya. Jinyoung menjadi tidak konsentrasi menonton, pikiranya sudah melayang akibat sentuhan tangan dan ciuman bibir jaebum.
Tangan jaebum masih berada di dalam piyama jinyoung, kini jarinya mengusap kedua nipple jinyoung yang setengah menegang. "Eungh..." kepala jinyoung menengadah kebelakang, bibirnya mengeluarkan lenguhan pelan. Jinyoung sudah melupakan drama yang ia tonton, ia memilih menikmati perbuatan jaebum tanpa sadar mereka berada di ruang tengah dan waktu sudah menunjukan pukul 4.00am.
"Hyungie...engghhh..."
"Ssttt...baby kau bisa membangunkan member yang lain." Jaebum menarik wajah jinyoung ke samping dan mencium bibir plum penuh kesukaanya. Ciuman jaebum dalam dan basah, ciuman yang membuat jinyoung lupa daratan. Jinyoung meremas kaos jaebum, ia membuka mulutnya meminta jaebum mencecap segala yang ia miliki. Jaebum menyambut dengan senang hati, ia memasukan lidahnya bertemu lidah jinyoung, lidah mereka saling membelit, saling menjilat, menikmati rasa masing masing.
Tangan jaebum memelintir nipple jinyoung, menariknya kuat sesekali membuat jinyoung mendesah hebat dan terpaksa jaebum mencium jinyoung semakin dalam untuk meredam suara jinyoung.
"Ughh...u so naughty baby, aku menyuruhmu diam tapi kau bahkan tidak bisa menutup mulutmu, hem?" jaebum berujar dengan suara rendah dan dalam.
"Hyung please..." renggek jinyoung, matanya ia tutup, tanganya menyentuh bagian selatan jaebum dimana ia selalu mendapatkan kepuasan darinya. Jinyoung meremas-remas kejantanan jaebum dari balik celana jaebum.
KAMU SEDANG MEMBACA
J Love J (COMPLETED)
Short Story⚠️Warning⚠️ Boy Love Mature 🔞 ********** Don't judge by the cover. One shoot story, full of smut and mature content. Gay story. Buku ini aku buat cuma buat lucu lucuan aja, aku akan menggunakan banyak fanart jjp yg vulgar. itu fanart bukan milik a...