Bathroom

5.9K 262 30
                                    

Tubuh jinyoung terasa lemas, semalaman jaebum menghantamnya tanpa ampun. Ia bahkan sudah tidak dapat menghitung berapa ronde jaebum memasukinya dan menanam benih di dalamnya.

Jinyoung tidak sedang komplain, dia menikmati setiap detik moment jaebum mencintainya apalagi saat jaebum memenuhinya dan membuatnya meleleh di bawah kulitnya. Hanya saja jinyoung merasa holenya sore, jaebum sunguh tidak tanggung tanggung dan staminanya harus di acungin jempol.

Jinyoung menggerjap beberapa kali, ia melihat ke sisi ranjang, kosong...

Biasanya jaebum akan membuatkan susu hangat untuknya dan sandwich. Senyum jinyoung merekah, hatinya terasa hangat. Ia beruntung memeiliki leader yang berwibawa juga bertanggung jawab terlebih leader band-nya adalah kekasihnya.

Jinyoung berusaha bangkit dari ranjang, ia harus membersihkan diri, tubuhnya begitu lengket. "Akh..appah..." jinyoung meringis memegang bokongnya yang sangat sakit.

"Jinyoungie..." jinyoung menoleh ke pintu.
"Jaebum hyung~" rengek jinyoung dengan bibir di kerucutkan. Jaebum menghampiri jinyoung dengan cemas.

"Waeyo?"

"Sakit sekali." Rengek jinyoung lagi.

"Eodie?"

Jinyoung mendecih, jaebum masih bertanya bagian mana yang sakit. Sudah jelas kan karna jinyoung sekarang sulit berjalan.

"I'm sore hyung!"

Jaebum mengusap pipi chubby jinyoung, jaebum mencium bibir jinyoung sekilas dan menatap jinyoung penuh penyesalan. "Mianhe baby...aku menyakitimu."

"Aku mau ke kamar mandi hyung tapi aku tidak bisa jalan."

"Kalau begitu jangan mandi dan tetap disini tidur." Kata jaebum santai.

Jinyoung mendelik sebal dan tanganya sudah ia layangkan ke kepala jaebum, memukulnya dengan cinta. "Pabo! Gendong aku ke kamar mandi hyung."

Jaebum mengusap kepalanya yang baru saja di pukul sang kekasih. Jinyoung sudah merentangkan tangan minta di gendong, jinyoung memberi puppy eyes terbaiknya. Jaebum terkekeh, jinyoung-nya sangat lucu, menggemaskan.

"Aigoo...bayi besarku..sini." jaebum menyelipkan tanganya kebawah siku kaki dan punggung jinyoung lalu jinyoung melingkarkan kedua tanganya di leher jaebum.

"Karena siapa aku seperti ini hah?!" Omel jinyoung dengan wajah yang sengaja di pasang galak. Bukanya takut jaebum malah tertawa.

"Aku yang melakukanya tetapi kau juga berpartisipasi, baby. Siapa yang terus menggodaku dan meminta lebih? Siapa yang menjerit haus..daddy faster..nghh..fast...emmemp." jinyoung menutup mulut jaebum dengan tanganya. Pipinya sudah memerah, kenapa jaebum begitu santai membahas hal seperti ini.

Jaebum menjilati tangan jinyoung dengan lidahnya membuat jinyoung membulatkan matanya dan langsung menyingkirkan tanganya.
"Jaebum hyung!!" Protes jinyoung galak.

"Hahaha...tanganmu enak.akh..aww..akh...jinyoung...sakit..sakit." ucapan jaebum berganti ringisan setelah jinyoung menghujaminya dengan cubitan sayang pas di nipple jaebum.

"Rasakan, mesum!"

"Tapi suka kan?" Jaebum menaik turunkan alisnya memandang jinyoung dengan smirk andalanya.

Jaebum mendudukan jinyoung di toilet bowl. "Tunggu disini, aku siapkan air hangat."

Jaebum berjalan ke bathtub menyiapkan air hangat, jaebum menuangkan sabun dengan aroma vanilla kesukaan jinyoung. Setelah ia merasa suhu airnya pas, jaebum kembali menghampiri jinyoung.

Jinyoung menatap jaebum dengan mode big puppy eyes dan bibir yang di majukan, bukan cemberut malah lebih ke aegyo.

Jaebum menggernyit menatap jinyoung. "Apa lagi?"

J Love J (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang