Chapter 04

2K 122 3
                                    

Hari ini mereka kembali mengadakan rapat kecil, untuk tugas kelompok Minggu depan. Judul drama yang telah mereka buat bersama adalah Be My Side, Luhan yang mengusulkan judul itu.

Baekhyun pun mulai membagikan watak dan peran drama tersebut, dan yang terpilih menjadi pemeran utamanya adalah Sehun dan Luhan. Mendengar itu, Luhan langsung senyum sumringah, dia memang selalu senang dengan penampilan drama, dan ini pertama kalinya ia mendapat peran utama.

Berbeda dengan Sehun yang awalnya menolak keras, namun akhirnya tak bisa berceloteh apa-apa saat dilakukan pengundian dan namanya lah yang keluar.

Sepulang sepulang sekolah mereka memutuskan untuk mulai berlatih di kelas mereka. Satu jam sudah mereka latihan, mereka sudah lelah dan memilih untuk melanjutkan latihannya besok. Satu persatu dari mereka pun pulang ke rumah masing-masing.

Hingga tinggal lah Sehun dan Luhan di halte menunggu bis. Langit di atas sana sudah menggelap, sepertinya hujan akan turun, tapi satu bis pun belum terlihat.

Tak lama, rintikan air mulai turun membasahi jalanan, angin membawa tetes hujan menyapu wajah cantik Luhan, membuatnya menggigil kedinginan, sepertinya musim dingin akan datang. Luhan melihat Sehun membuka payung yang dibawanya.

Memang sedari tadi Sehun membawa payung, berjaga-jaga kalau tidak ada bis yang datang dan hujan turun. Dan ternyata dugaannya benar. Ah, bodohnya Luhan tak melihat prediksi cuaca hari ini.

Sehun berjalan hendak menemui seseorang di seberang jalan sana. Terlihat gadis putih, tidak terlalu tinggi, namun cantik, tengah berdiri sendiri di depan sebuah toko, menunggu hujan reda.

"Kau sendirian?" tanya Sehun pada gadis itu.

"Iya," jawabnya singkat.

"Ingin pulang denganku?" tanya Sehun lagi.

"Apa kau tak keberatan?" tanya gadis tadi.

"Tentu saja tidak, ayo." Sehun pulang bersama gadis itu sambil menggenggam tangannya, tanpa mempedulikan atau mungkin lupa dengan Luhan yang ia tinggalkan sendiri.

***

Luhan melangkahkan kaki mungilnya disepanjang koridor sekolah, tadinya dia hendak pergi ke perpustakaan, namun saat ia sudah dekat dengan tujuannya, langkahnya terhenti.

Luhan melihat Sehun sedang berbicara dengan seorang siswi di depan pintu perpustakaan, ia dapat mendengar dengan jelas percakapan mereka, karena jaraknya tidak terlalu jauh.

"Jadi ... apa kau mau berkencan denganku malam ini, Sehun oppa?" tanya siswi itu.

Cantik. Kulit putihnya berpadu dengan bola mata birunya, ditambah surai pirang itu, membuatnya semakin cantik, mungkin dia warga negara asing.

"Tidak." jawab Sehun singkat.

"K-kenapa tidak? Apa kau sudah memiliki janji dengan seseorang? Kudengar kau belum—" ucapannya terputus.

"Aku tak sudi berkencan dengan gadis jelek sepertimu." Potong Sehun yang tentu saja membuat gadis itu sakit hati.

Plak!

Sebuah tamparan mendarat mulus dipipi kanan Sehun. Luhan menelan ludahnya. Apa yang tadi dilihatnya? Seorang gadis menampar Sehun? Dan Sehun? Dia hanya diam di tempat.

Gadis itu pergi meninggalkan Sehun. Ketika Sehun hendak memegang knop pintu, ia melihat Luhan yang tak jauh darinya.

"Kenapa? Apa kau ingin mengajakku berkencan juga?" tanya Sehun yang membuat Luhan tersadar dari lamunannya.

Because I Love You [Hunhan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang