Jaehyun berhasil membawa Nayoung ke Rumah Sakit setelah menyetir ugal-ugalan di jalan raya.
Tak terhitung banyaknya ia harus menerobos lampu merah atau bahkan nyaris terlibat kecelakaan dengan pengguna jalan lain.
Setelah ini, mungkin ia benar-benar akan berurusan dengan Polisi.
Dan sekali lagi, ia tak peduli."Apa yang terjadi dengannya?" Seorang perawat perempuan menanyainya sesaat setelah Jaehyun berhasil membawa tubuh Nayoung ke ruang gawat darurat.
"Tenggelam." Jaehyun menjawab gugup. "Di bak mandi."
"Apa ini kasus bunuh diri?" Seorang perawat senior yang tampak sibuk melakukan CPR pada Nayoung bertanya cepat.
"Aku tidak tahu," jawab Jaehyun.
"Jika ini kasus bunuh diri, maka kau harus segera melaporkannya pada polisi. Percobaan bunuh diri adalah kasus serius. Dan secara prosedural, penanganan apapun padanya harus atas sepengetahuan polisi."
"AKU TIDAK TAHU!" Jaehyun berteriak frustasi. "SELAMATKAN SAJA DIA, BRENGSEK!"
Ruang gawat darurat mendadak ribut. Jaehyun tak bisa menahan emosinya lagi. Terlebih lagi ketika beberapa perawat memanggil security hingga harus menarik paksa Jaehyun untuk meninggalkan ruangan tersebut.
"Orang ini mengganggu, bawa dia keluar!" Seorang suster kepala memberikan perintah.
Jaehyun meronta. "JIKA KALIAN GAGAL MENYELAMATKAN PEREMPUAN ITU, AKAN KUHANCURKAN RUMAH SAKIT INI!" teriaknya.
"Maaf, tuan muda. Anda harus menunggu di luar." Dua orang security kembali datang dan ikut menyeret Jaehyun.
"AKU SERIUS! JIKA TERJADI SESUATU PADA PEREMPUAN ITU, KALIAN AKAN MENYESAL!"
Jaehyun masih terus meronta, walau akhirnya ia berhasil dibawa keluar dengan paksa.°°°
Seungcheol melemparkan senyum hangat ketika tatapan mereka beradu. Lelaki itu membuka pintu dengan hati-hati lalu melangkahkan kakinya memasuki ruangan.
"Sudah merasa lebih baik?" Ia menyapa sambil menutup pintu dari dalam, kemudian berjalan mendekati Chaeyeon yang masih terbaring di tempat tidur.
Perempuan yang sudah sadarkan diri sejak tadi malam itu membenahi selimut lalu balas tersenyum.
"Aku sudah tak apa-apa. Maaf telah membuatmu khawatir," jawabnya.Seungcheol kembali tersenyum lalu duduk di kursi yang berada di samping ranjang.
"Dokter bilang kau kelelahan. Lusa mungkin sudah diperbolehkan pulang."Chaeyeon kembali tersenyum lembut dan menjawab, "Terima kasih sudah merawatku."
"Butuh sesuatu? Atau mau kukupaskan buah?"
Chaeyeon menggeleng.
"Oh iya, kau sudah bertemu wanita itu?"
"Wanita yang mana?" Kening Seungcheol mengerut."Wanita yang telah menolongku dan membawaku ke Rumah Sakit."
Seungcheol tertegun.
"Seungcheol, tolong bantu aku agar bisa bertemu dengannya. Aku perlu bertemu secara pribadi dengannya untuk mengucapkan terima kasih. Dia telah menyelamatkan nyawaku, dan aku berutang budi padanya.”
Seungcheol mematung, tak segera menjawab.
“Jadi, apa kau sudah bertemu dengannya? Siapa namanya? Tolong cari tahu dimana dia tinggal. Jika aku sudah sehat, aku akan datang ke rumahnya dan mengucapkan terima kasih secara pribadi.” Raut wajah Chaeyeon yang pucat berubah antusias. Dan lagi-lagi Seungcheol tak mampu berkata-kata.
“Seungcheol?” Chaeyeon kembali memanggil hingga membuat lelaki di hadapannya tergagap.
“Err, okay. Akan kucari tahu tentang dirinya.” Ia tersenyum kaku. “Aku... akan berusaha mencari tahu tentang dirinya.”

YOU ARE READING
WEAK
FanfictionKau menginginkannya. Kau membutuhkannya. Kau mencintainya. Dan... Aku bukan dia. Cast : Seungcheol (Scoups) Seventeen. Nayoung (Pristin) Chayeon (DIA) Jaehyun (NCT) And others. FF ini adalah bentuk chapter dari cerpenku yang be...