“Let’s break up.”
Nayoung membuka suara ketika mereka sudah berdiam diri selama hampir 15 menit. Seungcheol tampak terkejut. Ia memutar pandangan dan menatap perempuan di sampingnya dengan kaget.
“Maksudmu?” Ia meminta penegasan.Nayoung menelan ludah lalu menarik nafas putus asa.
“Aku ingin berpisah denganmu. Aku sudah tak bisa lagi menjadi kekasihmu,” jawabnya kemudian.“Kenapa? Apa aku telah melakukan kesalahan yang tak dapat kau maafkan?” tanya Seungcheol.
Nayoung menggeleng.
“Tidak, aku hanya merasa lelah saja,” jawabnya lirih.“Lelah? Apa menjadi pacarku begitu melelahkan?” Pemuda berlesung pipi itu terlihat kesal.
Nayoung mengangguk dengan hati hancur.“Nayoung Sayang...?” Seungcheol mengerang frustasi.
“Aku lelah, Seungcheol,” Nayoung memotong. Tatapan keduanya beradu.
“Aku tahu selama ini kau masih berusaha mencari tahu tentang keberadaan Chaeyeon. Kita sudah berpacaran selama hampir 3 tahun dan yang ada di pikiranmu masih saja tentang dia. Kau masih saja mencari info tentang dia, mengkhawatirkannya, merindukannya, dan itu benar-benar membuatku terluka,” perempuan itu menatap Seungcheol tegas.“Tapi aku mencintaimu,” potong Seungcheol.
“Ya, aku tahu kau mencintaiku, tapi tidak tulus.”
“Chaeyeon adalah bagian dari diriku di masa lalu. Hal yang tidak mudah untuk melupakannya. Bukankah aku pernah bilang padamu bahwa aku masih perlu waktu untuk melupakannya. Haruskah aku berlutut dan memohon padamu untuk memberiku waktu lagi?” suara Seungcheol terdengar memohon dan frustasi.Nayoung tersenyum sinis.
“Waktu? Selama itu? Maaf, aku sudah tak sanggup,” jawab perempuan tersebut.Terdengar Seungcheol menghela nafas dengan berat.
“Nayoung, apa kau sudah tak mencintaiku lagi?” tanyanya kemudian.Nayoung tak segera menjawab.
Aku mencintaimu, dengan setulus hatiku. Bahkan jika kau menduakanku, aku akan tetap mencintaimu! Ia merutuk dalam hati.
“Carilah dia jika kau ingin tetap mencari. Mungkin kalian bisa berbicara lagi dari hati ke hati jika kalian sudah bertemu,” Nayoung beranjak.
“Nayoung, please?” panggil Seungcheol seraya beranjak dan menarik lengan tangan perempuan tersebut.
“Maafkan aku, Seungcheol.” Nayoung menghalau tangan pemuda tampan di sisinya.
Dan ia beranjak meninggalkannya, sendirian.***
Nayoung bertemu Seungcheol ketika pemuda tersebut sedang patah hati karena perpisahannya dengan perempuan bernama Chaeyeon. Ia sendiri juga tak tahu alasan kenapa mereka berpisah karena pemuda itu selalu menolak untuk menceritakan detailnya.
Tapi dari sekelumit cerita yang ia dapat dari sahabat-sahabat Seungcheol, Chaeyeon memutuskan untuk menikah dengan orang lain. Begitu saja.
Ketika Nayoung dan Seungcheol mulai dekat, pemuda itu memang bicara dengan jujur bahwa ia masih belum bisa melupakan sepenuhnya tentang percintaannya bersama Chaeyeon. Dia bilang, perempuan itu adalah sahabat sejak kecil sekaligus cinta pertamanya. Dan ia butuh waktu untuk melupakannya.
Dan Nayoung tak peduli. Ia tak keberatan.
Buat dia, Chaeyeon hanyalah seseorang dari masa lalu. Jadi Ia pikir, dengan berlalunya waktu, ia pasti bisa membuat Seungcheol melupakan perempuan tersebut.Tapi ternyata, ia salah.
Seungcheol begitu mencintai wanita tersebut dan ia nyaris belum bisa melupakannya sama sekali.
Ia masih saja memikirkannya, mengkhawatirkannya dan berusaha mencari-cari kabar tentang keberadaannya secara sembunyi-sembunyi.

YOU ARE READING
WEAK
FanfikceKau menginginkannya. Kau membutuhkannya. Kau mencintainya. Dan... Aku bukan dia. Cast : Seungcheol (Scoups) Seventeen. Nayoung (Pristin) Chayeon (DIA) Jaehyun (NCT) And others. FF ini adalah bentuk chapter dari cerpenku yang be...