Shabwa 6
Semua orang tengah mengelili Luhan yang saat ini tengah terbaring lemah diatas ranjang yang ia tempati.Beberapa menit yang lalu,Luhan baru saja dipindah keruang rawat VVIP.
"Yeobo,sebaiknya kau memberi tahu kepada mereka tentang hal ini"ucap Ny.Yoori membuat kedua putranya menampakan wajah sedih.
"Eomma,apa Luhan akan dijemput? Aku tidak mau berpisah dengannya"sahut Mingyu yang tak kuasa menatap sang adik.
"Sayang,bagaimanapun juga,Luhan akan tetap dijemput suatu saat nanti.Luhan kita harus kembali kepada keluarganya yang sebenarnya"mengelus lembut punggung sang putra.
Tn.Woo hanya bisa menghembuskan nafasnya sedikit kasar.Lalu berganti menatap Taeyong yang terlihat menundukan kepalanya,lalu berganti kepada Sehun yang terlihat tengah memandangi wajah damai Luhan,berganti lagi kepada sang putra tertuanya yang kini terlihat sudah menangis sambil memegangi tangan Luhan yang saat ini tak sadarkan diri itu.
"Kalian jangan bersedih.Luhan hanya pindah rumah,tidak pindah Negara.Jadi kalian sewaktu-waktu bisa menemuinya nanti"ucap Tn.Woo lembut dengan tersenyum manis.
"Luhann...hiks..."
Dan kini,Mingyu tak bisa menahan air matanya lagi.Ny.Yoori yang melihatnya pun tidak tinggal diam,langsung dipeluknya sang putra penuh kasih sayang.
"Sstt...gwaenchana"
Suasana seketika langsung berubah hening,hanya terdengar suara-suara isakan diruangan yang termaksud cukup luas ini.
Mingyu yang terisak dipelukan sang ibu,Kris yang memang sudah terisak sejak tadi sambil mengecupi beberapa kali pucuk kepala Luhan,lalu Taeyong yang terisak dengan kepala yang menunduk,dan Sehun yang mungkin terbawa oleh suasana,juga ikut menangis dalam diam.Semuanya menangis selain Tn.Woo,Ny.Yoori dan Luhan tentunya.
"Yeobo,aku keluar sebentar,ne?"
Ny.Yoori mengangguk sebagai jawaban.
Setelah mendapat jawaban dari sang istri,Tn.Woo pun langsung berjalan keluar.Dibukanya knop pintu ruangan tersebut,lalu keluar dan tidak lupa,menutup kembali pintu raungan tersebut.
Tn.Woo pun langsung menggerogohi saku celananya,guna mengambil handphone miliknya disana.Setelah handphonenya itu telah berada di depan mata,Tn.Woo langsung mencari sebuah kontak dari layar handphone android itu.Merasa telah menemukannya,ditekanlah nama kontak tersebut,lalu langsung menempelkan handphone miliknya itu pada telinganya.
"Yeobseo?"suara seorang namja dari seberang sana.
"Ah,Jong Suk-ah.Kau sedang keluar?"tersenyum tipis.
"Tidak,aku dirumah.Ada apa,tuan?"
Sedikit bernafas lega,Tn.Woo pun melanjutkan ucapannya.
"Syukurlah jika kau ada dirumah.Sebelumnya aku minta maaf karena meneleponmu malam-malam seperti ini,karena ini tentang putrimu..."
Tn.Woo menggantungkan kalimatnya,mengambil nafas perlahan lalu menghembuskan nya perlahan juga.Setelahnya,ia pun melanjutkan kalimatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Timeless Love
FanfictionSungguh sulit penghadapi masalah percintaan ini. "Apa aku salah mencintaimu?.Aku hanya ingin membuatmu merasa nyaman" "Jika kau berani menyakitinya lagi,jangan harap aku bisa memaafkan mu" "Sebegitu bodohkah aku hingga aku tidak tau apa yang kau lak...