Prince Trouble Maker and Nerd Girl

Part 5

Di patr 5 ini jelasin kenapa lina jadi cupu + masa lalu lina.

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Flashback on

Aku berjalan beriringan dengan kekasihku kak aldi. Kami berdua menghabis kan waktu akhir pekan untuk jalan di mall kota ini. Setiap minggu nya kami berdua selalu meluangkan waktu untuk sekedar mengobrol maupun jalan. Kak aldi menggenggam tangan ku erat. Aku mengamati wajah kak aldi yang agak pucat. Dengan kawatir aku bertanya kepada nya.
" kak, kenapa wajah kakak pucat ? Apa kakak sakit " tanya lina pada aldi dengan nada kawatir.
" aku gak papa kok dek, mungkin hanya sedikit lelah " jawab aldi dengan yakin, agar lina percaya kalau ia sehat.

Aldi dan lina berjalan menuju mobil mereka. Mereka berdua tertawa, berasa tak ada beban yang di pikul mereka. Banyak pasang mata yang menatap mereka, tapi mereka berdua tak menghirau kan tatapan orang yang berada di mall ini.

✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖

Satu minggu berlalu sejak hari itu. Aldi tak pernah sekalipun mengabari lina. Aldi membiasakan lina hidup tampa dirinya. Aldi merasa bahwa hidupnya sudah tak lama lagi. Di tempat lain lina merasa kawatir, karena satu minggu berlalu aldi tak pernah sekalipun menghubungi nya. Aldi merasa putus asa. Ia tahu penyakit kanker otak yang menggerogoti dirinya sudah tak bisa disembuh kan lagi. Penyakit kanker otak yang ia derita sudah mencapai stadium akhir. Aldi pun tak berharap banyak. Obat yang ia minum dan kemoterapi yang ia jalani hanya akan menghambat kematian nya saja. Aldi tak ingin lina bersedih ats kematian nya nanti. Aldi mengambil selembar kertas dan pena. Aldi menulis kata demi kata di dalam selembar kertas itu. Aldi menulis surat terakhirnya untuk lina. Aldi merasa kepala nya sangat sakit dan mengalir darah segar dari hidung nya. Aldi merasa kesadadarannya menipis dan akhirnya aldi menghembus kan nafas terakhirnya. Bunda aldi yang habis dari kamar mandi terkejut melihat putra semata wayangnya telah tiada.

Maaf gantung. Part selanjutnya semua terungkap. Jangan lupa vote dan komen ya gaes. Salam sayang dari Nami.