Part 12

394 13 0
                                    

Sesampai nya raka di kelas bian maupun fahri  bingung dengan ekspresi raka yang kelihatan sangat kacau. Entah apa yang terjadi dengan nya. Bian yang dasar nya cuek jadi tak menanyakan apa yang terjadi pada raka, beda dengan fahri dia orang yang kadar kekepoan sangat tinggi dan semua orang tau mulut nya tak pernah bisa dikondisikan.
" lo kenapa bro, muka lecek kayak gak pernah di setrika aja? " tanya fahri pada raka dengan nada gurauan nya.
" gak kenapa napa gue " ucap raka pada kedua sahabat nya dengan ekspresi semeyakinkan mungkin.
" lo bisa bohongin diri lo sendiri bro, tapi lo gak bisa bohongin gue. Gue tau tabiat lo itu " sahut bian pada raka dengan agak kesal.
" gue mau cerita tapi ada syarat nya " ucap raka pada dua sahabatnya.
" iya iya apa syarat nya elah,  lho mau bikin gue mati penasaran." jawab fahri yang sudah jengkel dengan sikap raka, bian hanya bisa godek melihat tingkah kedua sahabatnya.
" kalau gue cerita jangan dipotong,  gue tadi ke rooftop tiba tiba keke nyusul gue ke sana, lo lo pada gak tau kan kalau keke mantan gue. Pas tadi di rooftop dia bilang maaf sama ngajak balikan, tapi gue tolak karena gue gk mau jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya. " cerita raka pada kedua sahabat nya.
" lo kok gk bilang kalau si anjing itu mantan lo ibab, kalau tau gitu kan gue gak perlu ramah tamah ke dia ibab. " ucap fahri dengan sewot ke raka.
" eh kambing lo aja yang kegenitan sama turunan nya medusa itu. " balas raka gak kalah sewot.
" udah lah kalian berdua malah adu congor sih. " ucap bian dengan sensi nya.

Disisi lain lina sedang menenangkan adel yang menangis. Adel gak tau kalau kakak sepupu nya airin menderita leukimia stadium 3. Dan sekarang kakak sepupu nya telah tenang disisi tuhan. Ia merasa bersalah telah merebut bian dari kakak sepupunya itu. Ia baru tahu kabar kematian airin hari ini.
" udahlah del lo jangan nangis terus, doain aja dia di trima di sisinya. " ujar lina menenangkan adel yang masih terus menangis dan menyalah kan dirinya sebagai penyebab kematian airin.
" gue merasa bersalah lin dan gue juga belum minta maaf sama kak airin. " jawab adel yang masih menangis.
" udah ya nangis nya, gue juga pernah ada di posisi lo dan itu rasanya sakit banget emang, coba iklasin aja kak airin biar di sana dia tenang. " bujuk lina pada adel yang masih terus nenangis.

Skip

Bian, fahri dan raka hari ini ada latihan basket karena ada turnamen terakhir yang akan mereka ikutu di SMA nusa bangsa. Lina menunggu bian selesai latihan. Setelah mereka selesai latihan, tanpa sadar pandangan lina bertubrukan dengan pandangan raka. Lina tak sadar jika tatapan mata raka menyirat kan kerinduan yang mendalam padanya.




Sampai disini dulu ya gaes. Jangan lupa vote dan komen cerita ini. Maaf aku udah lama gk publis cerita ini. Aku minta maaf kalau alur nya gk sesuai minat pembaca. Di part selanjutnya aku bakal kasih part khusus bian.

Salam sayang dari nami 💋💋💋

Prince Trouble Maker and Nerd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang