Part 3

20.2K 1.4K 77
                                    

Janda

Author : Tan Xin Qian
Rating : T/M
Disclaimer : Cast belongs to God and their family

.
.
.
.
.

Jungkook berada dirumah Taehyung bersama Mingyu. Mingyu bilang dia mau meminta oleh - oleh dari Taehyung sedangkan Jungkook ingin meminta kepastian apakah Taehyung benar pacaran dengan Bogum atau tidak. Jungkook gila memang kenal dengan Taehyung saja tidak tapi sudah mau menanyakan hal yang menjadi privasi orang lain. Jungkook sibuk dengan pikirannya sendiri tanpa menyadari seseorang membuka pintu dan masuk ke rumah itu.

"Lho, Mingyu sedang apa kau disini?"tanya Taehyung menyeret kopernya masuk ke dalam rumah.

"Menunggumu yang mau memberikan oleh - oleh."jawab Mingyu sambil tersenyum memamerkan giginya yang putih.

"Kalau begitu cepat bantu aku."perintah Taehyung.

"Siap cantik."ujar Mingyu membawa koper Taehyung kekamarnya.

"Yak! Bocah! Sedang apa kau dirumahku?"teriak Taehyung yang baru melihat Jungkook tengah duduk disofanya.

"Namaku Jeon Jungkook, sayang. Bukan bocah, oke? Aku hanya mengunjungi calon pacarku apa itu salah?"ucap Jungkook pura - pura polos.

"Bocah gila. Cepat pergi dari rumahku."teriak Taehyung mulai menjewer telinga Jungkook dan menyeretnya.

"Aw - aw - aw. Sakit. Baik. Baik. Lepaskan. Aku akan pulang."rintih Jungkook kesakitan.

"Ah, sebelum pulang ada yang ingin ku tanyakan padamu. Ada hubungan apa kau dengan Park Bogum?"tanya Jungkook menatap tajam Taehyung.

"I-itu bukan urusanmu. Sudah sana pergi bocah."usir Taehyung gugup melihat tatapan tajam Jungkook padanya.

"Tentu saja itu menjadi urusanku. Kau kan calon pacarku."ucap Jungkook ngotot ingin tahu.

"Kami tidak ada hubungan apapun. Jangan berharap padaku, aku tidak menyukai pria yang lebih muda."bantah Taehyung tegas.

"Kenapa? Kenapa kau tak suka dengan yang lebih muda?"tanya Jungkook.

"Karena mereka menyusahkan, egois dan seperti anak kecil. Lagipula mereka belum mapan dan masih merengek meminta uang pada orang tua mereka."ucap Taehyung kemudian BLAM! Taehyung membanting pintu tepat didepan wajah Jungkook.

Jungkook mengacak rambutnya frustasi. Kemudian berjalan keluar dari rumah itu. Kim Taehyung, aku pasti akan mendapatkanmu.

.
.
.

Keesokan harinya Jungkook pindah dari rumahnya, dia menyewa sebuah apartement sederhana dari uang balapan motor liar semalam. Jungkook juga sudah melamar beberapa pekerjaan. Dengan wajah tampan gampang sekali mendapatkan pekerjaan terutama menjadi seorang pelayan dicafe atau restaurant atau membagikan brosur. Jungkook kini punya 4 pekerjaan part time. Setiap pagi dia akan mengantar susu dan koran. Kemudian dia akan berangkat kuliah dan membagikan brosur. Siang menjelang sore dia akan menjadi seorang barista disebuah cafe. Lelah? Iya tapi dia melakukan ini agar mendapat nilai plus dari Taehyung.

Hari demi hari Jungkook lalui dengan bekerja. Ayah dan ibunya bangga melihatnya kini mandiri tanpa mengandalkan uang orang tua. Beberapa temannya merasa kecewa karena waktu berkumpul mereka berkurang namun mereka tetap menghormati keputusan Jungkook dan mendukungnya. Sedangkan Taehyung? Kenal dengan Jungkook saja tidak apalagi peduli dengannya.

.
.
.

Taehyung merasa sedikit lega beberapa hari ini tidak ada para brondong yang mendekatinya. Lagipula Taehyung lebih sering berada dirumah malas untuk pergi keluar menongkrong. Kini untuk pertama kalinya Taehyung pergi keluar rumah setelah seminggu mengurung diri dirumah.

JandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang