Aku masih mengingat saat-saat kau bersamaku. Aku simpan cerita demi cerita hingga pada akhirnya semua tersusun rapi. Kita sudah melewati banyak hal bersama-sama hingga tidak tahu bagaimana perasaanku untuk itu. Aku hanya selalu berpikir bahwa itu hanya kenangan masa lalu yang sangat menyenangkan. Ruang penuh tawa yang kita buat dari waktu ke waktu.
Dulu, kita banyak berbincang soal berbagai kesempatan tentang mimpi yang akan kita raih. Aku masih ingat karena dulu kau bilang akan membuat rumah sederhana di tengah pesawahan untuk tempat tinggal kita berdua hingga tua nanti dengan kolam ikan di belakangnya untuk sekedar menikmati senja bersama. Saat itu, segalanya seperti nyata seakan banyak waktu untuk mewujudkannya bersama. Sehingga aku selalu merasa akan selamanya denganmu, dengan rasa aman saat bersandar di bahumu, dengan mendengar suara nafasmu, dan pada saat berbicara di telpon hingga larut malam sampai menjelang pagi. Waktu itu segalanya sangat indah, hingga tak pernah berpikir akan berpisah. Diriku, dirimu, yang pernah bersama. Tak mudah dipercaya, namun memang semuanya telah berakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sampah Nostalgia
RandomRindu.... Sebenarnya apa arti rindu sesungguhnya? Setiap waktu aku selalu mengucap kata itu, tapi aku tak pernah mengerti arti rindu ini sesungguhnya. Rindu apa? Kepada siapa? Entahlah, rindu seakan akan menjelma menjadi belati bagiku. Sakit rasanya...