CHAPTER THREE

2.7K 392 56
                                    

THE BREACH

But you've gone to let your demons tear us apartCan't you see that you need a little moment of clarity

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

But you've gone to let your demons tear us apart
Can't you see that you need a little moment of clarity

  ══ ══ ══  

Sepasang tangan tiba-tiba menutup erat kedua mata Kyungsoo. Ia tersenyum, sudah dapat menebak apa yang akan terjadi selanjutnya; satu kecupan di punggung, tawa terkikik, kemudian gigitan kecil pada tempat yang sama.

"Most people simply say 'hai', Jongin." dengusnya sambil tertawa.

Tangan yang menutup penglihatannya beranjak turun, menampilkan Kim Jongin yang tergelak senang di bawah terik matahari siang.

"Well most people are not fun, so excuse you."

"Oh, you think you're fun?"

Jongin mengangkat setengah alis, seakan Kyungsoo baru saja mengungkapkan sesuatu yang sudah jelas jawabannya. Menangkap itu, Kyungsoo menahan tarikan bibirberpura-pura tidak menyetujui pernyataan lelaki di hadapannya.

Jongin lalu mendekat cepat sebelum menerjangnya hingga mereka jatuh ke tanah. "Kau yang membosankan, Do Kyungsoo."

Jemari Jongin mencari pinggang Kyungsoo, menggelitik seraya menahan tubuh Kyungsoo yang mulai meronta. Untaian tawa lelaki itu terdengar bahagia, berkebalikan dengan Kyungsoo yang hampir menangis karena geli.

"Okay! Okay!" Kyungsoo berteriak menerima kekalahannya. "You're fun, i'm boring."

Merasa menang, Jongin menghentikan aksinya. Akan tetapi ia tidak menyingkirkan diri dari atas Kyungsoo, membuat dada mereka yang masih naik turun sesekali bersentuhan setelah terisi gelak.

"Sampai kapan kita akan terus bertingkah konyol semacam ini?" Kyungsoo bertanya, ia memperhatikan Jongin yang menumpukan kedua lengan di samping bahunya.

"Asal bersamamu," lelaki itu menyahut, wajah dengan mimik kekanakan terhapus seiring nada serius yang terlontar, "selamanya pun aku mau."

══ ══ ══

"Please kill me."

"Luhan..."

"No, i was stupid. Please, kill me."

Do Kyungsoo tersenyum tipis menatap sahabatnya yang kini berjongkok sembari menyodorkan ujung ikatan dasi yang melilit leher lelaki itu. Ini merupakan entah kesekian kalinya Luhan memintanya untuk membunuhnya.

The Harder The Heart, The Harder It BreaksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang