CHAPTER EIGHT

2K 328 48
                                    


THE REVIVAL

  Tell me you love meCome back and haunt meOh and I rush to the start

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tell me you love me
Come back and haunt me
Oh and I rush to the start

---

Denting elevator mengirimkan Kyungsoo dalam raut muka lelah serta kancing kemeja paling atas yang telah terlepas pada lantai dasar kantor. Langkah kakinya menapak buru-buru, bahu sesekali bersenggolan dengan bahu lain yang juga tengah menuju ke pintu utama. Berdecak jemu, Kyungsoo memutuskan untuk lebih memperlambat langkah. Tidak ada gunanya bersaing dengan orang-orang yang juga sedang dirundung kelelahan setelah beban kerja seharian.

Tangannya kemudian merogoh ke dalam saku untuk meraih ponsel. Ibu jari dengan cekatan bergulir pada layar selagi kakinya masih terus berjalan. Beberapa notifikasi segera muncul dalam penglihatan-email terkait pekerjaan, pesan singkat dari Junmyeon yang berisi bahwa lelaki itu telah menunggu di mobil, serta satu pemberitahuan lain yang tidak biasa ia dapatkan.

3 Missed Calls

Langkah Kyungsoo berhenti mendadak.

Apa yang tertera di sana hanyalah deretan angka yang menandakan bahwa nomor si penelepon tidak tersimpan di daftar kontaknya. Kendati demikian, perihal tersebut mampu membuatnya mematung di tempat, menatap ke digit yang seharusnya tidak memiliki arti secara terus-menerus hanya untuk memastikan bahwa apa yang ia lihat bukan halusinasi semata.

Menarik napas, Kyungsoo mencoba untuk kembali berjalan. Ia telah berhasil melewati hari-hari terakhir tanpa gangguan. Tanpa pikiran memancing ingatan akan seseorang yang meneleponnya tempo hari hanya untuk berakhir terdiam hingga ia mematikan sambungan. Memori itu menyematkan sekelumit perasaan tidak nyaman yang mengikat dadanya.

Akan tetapi, apa yang tadinya sebatas mengikat, kini berubah menjerat.

Matanya menatap sosok tinggi yang berada di dekat pintu utama. Seseorang yang merupakan subjek utama dari penyebab kegelisahannya. Lelaki dengan postur stagnan, tanpa bergerak, walaupun Luhan tampak terang-terangan mengirimkan makian kasar serta serangan tinju keras ke tubuhnya.

Kyungsoo bergegas menghampiri.

Ia menarik tangan Luhan cepat, membuat sahabatnya membelalak terkejut dalam isyarat bahwa ia tidak seharunya melihat kejadian ini-maupun seseorang yang tengah lelaki itu pukuli. Membaca kekhawatiran Luhan, Kyungsoo langsung meyakinkan sahabatnya dengan kalimat menenangkan.

"It's okay, I'll take it from here."

"Tapi, Kyung-"

"Trust me."

Luhan tampak meneliti keseriusannya sejenak, sebelum akhirnya mengangguk kalah, mengalah, dan dengan setengah hati beranjak pergi. Kyungsoo memastikan sahabatnya itu telah berada dalam jarak yang cukup jauh saat pandangannya beralih.

The Harder The Heart, The Harder It BreaksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang