Ia bangkit dan terbangun dari tidurnya . Napasnya terengah-engah bak habis lari marathon beratus-ratus kilometer jauhnya. Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka . Kakaknya lah yang datang . Kyuu berjalan cepat mendekati Nana yang terduduk diranjangnya .
"Nana apa kau baik-baik saja ?" Tanya Kyuu panik dan dikejutkan dengan Nana yang langsung memeluk tubuhnya dengan erat
Setelah sekian menit lamanya kedua kaak beradik itu hanya bisa saling diam dengan Nana yang masih bergetar takut dalam pelukan Kyuu dan Kyuu yang masih setia mengusap kepala Nana sambil merapalkan 'Daijoubu' berulang kali hingga Nana sendirilah yang melepas peluknya ketika dirinya merasa membaik.
"Kau baik-baik saja?" tanya Kyuu lagi mengulang pertanyaannya yang belum dijawab oleh Nana
Nana mengangguk . Ia menerima segelas air putih yang diberikan kakaknya . Meneguk habis air putih . Ia kemudian memeluk tubuh sang kakak lagi. Ia takut. Takut mimpi buruknya itu benar-benar terjadi.
"Kau mimpi buruk ?" Tanya Kyuu masih memeluk adiknya, memberikan rasa nyaman pada tubuh adiknya .
"Ku dengar tadi kau menyebut nama Kyosuke ." Lanjut Kyuu mengusap puncak kepala adiknya
"Kakak, aku takut . Aku tidak ingin Kyosuke mati ." Ujar Nana
"Tenanglah Nana . Jangan berpikir yang macam-macam . Kematian sudah ditentukan oleh Tuhan . Sebaiknya kau berdoa agar Tuhan memberikan Kyosuke hidup ." Ujar Kyuu menasehati adiknya
"Tapi bagaimana kalau preman-preman itu membunuhnya?! Aku tidak ingin ." Ujar Nana kali ini melepas peluknya menatap sang kakak dengan tatapan takut
"Sudahlah Nana, aku tidak ingin kau berpikiran buruk seperti itu . Kyosuke akan baik-baik saja . Tuhan akan melindunginya ." Ujar Kyuu menarik tubuh adiknya agar kembali masuk kedalam pelukannya
"Apakah aku berteriak sangat kencang ?" Tanya Nana kemudian
"Terdengar jelas dikamarku . Aku terbangun mendengar teriakanmu . Tapi ku rasa tidak sampai terdengar ayah dan ibu ." Jawab Kyuu
"Maafkan aku karena telah mengganggumu ."
"Tidak apa-apa . Sebaiknya kau tidur . Ini masih pukul 2 pagi . Aku akan menunggumu hingga kau tidur ." Ujar Kyuu melepas peluknya
"Terima kasih . Aku menyayangimu ." Ujar Nana kemudian berbaring
"Aku juga menyayangimu, Nana ."
Kyuu kemudian mengecup pelan kening Nana . "Tidurlah ."
Nana mengangguk dan mulai memejamkan kedua matanya. Kyuu menyelimuti tubuh adiknya dengan selimut tebal hingga sebatas dada. Kemudian beranjak keluar kamar setelah ia rasa adiknya itu telah tertidur pulas .
.
.
Pagi ini Tokyo terlihat sangat cerah . Burung-burung tak sedikit yang terlihat bertengger diranting pohon. Bunyi kicauan burung-burung kecil yang tidak diketahui jenisnya itu menambah sejuk suasana pagi Tokyo yang padat. Sementara dengan gadis Trouble Maker yang satu ini, ia masih saja terlelap dibalik selimut tebal strawberrynya .
"Nana ayo bangun !"
Ini sudah yang kesekian kalinya pemuda tinggi berkacamata itu meneriakki sang adik agar bangun dari tidurnya. Namun belum ada tanda-tanda bahwa sang adik akan bangun . Ia memang tidak akan kesal terhadap kebiasaan sang adik tersayangnya ini. Ia hanya butuh kesabaran ekstra . Dan ya, hanya satu kecupan ringan dikening sang adik agar sosok gadis yang lebih muda 6 tahun darinya itu bangun. Pemuda sulung keluarga Yamada itu mengecup kening adiknya . Dan ya, tak butuh waktu lama . Adiknya yang manja itu mulai terbangun . Entah itu hanya pura-pura atau memang kenyataannya yang seperti itu, tak ada yang tahu . Lagi-lagi hanya dia dan sang penciptalah yang mengetahuinya .
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble Maker (トラブルメーカー) (END)
Fanfiction人騒がせ / トラブルメーカー / Trouble Maker Author : Cetirizines Genre : School-life, Romance, Angst, Fluffy, Non-smut, Chaptered Rating : PG-16 Summary : Seorang gadis bernama Yamada Nana yang berasal dari keluarga pengusaha ternama di Tokyo, bersekolah di se...