LUKISAN

725 116 68
                                    

LUKISAN

CATATAN ENAM BELAS

BRUkkkkkkK!!

Suara itu terdengar sangat jelas, sepertinya berasal dari kamarnya Donghyun. Woohyun dan Gyu buru-buru lari ke kamar anak mereka, baydeway sekarang jam 3 pagi.

"De!" Woohyun shock melihat Donghyun ada di lantai, sepertinya si kecil jatuh dari kasur.

"Aduh sakit." Donghyun memegangi kepalanya yang nyut-nyutan.

"Koq bisa jatuh sih?" Gyu membantu Donghyun kembali ke kasur, dan mengambilkan selimut.

"Mimi, Didi... tadi aku mimpi... mimpi jatuh terpeleset kulit pisang di atas gedung tinggi, entah lantai berapa puluh, aku takut."

"Cup cup, anaknya Didi jangan sedih." Woohyun berusaha menenangkan Donghyun yang masih shock karena sebuah mimpi.

"Itu pertanda kan?" tebak Donghyun. "Kata mbah google, kalau mimpi jatuh itu artinya pertanda hal buruk. Gimana dong? Mimi Didi, Dede takut."

"Memangnya mbah google bilang gitu?" Woohyun melirik Gyu yang langsung menggelengkan kepala.

"Mana aku tahu." Balas Gyu. "Jangan percaya google, musyrik, percaya hanya pada Tuhan." Mendadak Gyu jadi religius.

"Mbah google penebar hoax koq." Timpa Woohyun.

"Tapi memang benar kan?" rasa penasaran Donghyun tak mau hilang. "Bukan hanya sekali dua kali, aku sering mimpi jatuh, entah jatuh dari atas gedung atau jatuh dari tebing, mungkin memang pertanda buruk."

"Dede Donghyun little Woogyu kesayangannya MiDi," Gyu lalu duduk di sebelah Donghyun. "Jika kau mimpi terjatuh... itu bukanlah mimpi buruk.-"

"Lalu apa dong?" tanya Donghyun.

"Tidurmu aja yang kurang ke tengah, terlalu sisi makanya jatuh."

"Iya juga sih." Donghyun mulai tenang, "Tapi kalau aku mimpi dikejar-kejar setan bagaimana?"

"Tenang saja." Woohyun ikut meyakinkan. "Kejar balik, nanti dia yang ketakutan. Arraseo?"

"Iya deh." Donghyun menarik kembali selimutnya dan siap melanjutkan tidurnya yang tertunda.

" Donghyun menarik kembali selimutnya dan siap melanjutkan tidurnya yang tertunda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Esok harinya Woogyu family jalan-jalan ke mall. (Ini keluarga tajir kerjaannya belanja melulu, tapi mereka juga rajin menabung dan bayar pajak tepat waktu koq).

Woohyun ingin membelikan sesuatu untuk sang istri, ia pernah melihat lukisan antik bergambar pemandangan luar angkasa, lukisan tersebut dijual di sebuah toko dalam mall. Woohyun ingin memberikan hadiah lukisan untuk Gyu, atas alasan itulah mereka sekarang ada di toko lukisan.

"Keren kan?" Woohyun menunjukannya pada Gyu.

"Wuahhh ini keren." Gyu terpukau melihat lukisan cat minyak gambar luar angkasa yang dipenuhi bintang.

"Kau suka?" Woohyun senang melihat Gyu yang tampak antusias. "Ini adalah lukisan sempurna yang ingin kuperlihatkan padamu. Lukisan pemandangan luar angkasa yang indah dan dipenuhi bintang, membuatmu betah melihat dan tersenyum. Lukisan terindah yang pernah kulihat."

"Ih Hyun, bisa saja deh. Yasudah beli ini saja ya?"

"Oke, wait." Woohyun melihat harga di belakang lukisan.

HARGANYA UWOWWW SAMPAI JUTAAN_ rasanya sayang sekali menghabiskan uang untuk beli lukisan semahal ini. Tadinya Woohyun pikir harga lukisannya tidak semahal ini.

"Gyu,"

"Apa Hyun?"

"Setelah kupikir-pikir ternyata ini adalah lukisan jelek, di tukang loak juga banyak. Gambar luar angkasa yang biasa saja dan gelap, membuatmu tidak betah dan ingin membanting semua perabotan di rumah. Lukisan terjahanam yang pernah kulihat!"

"Oh... tidak jadi beli nih?"

"Tidak jadi. Maaf ya beb, lukisan ini nggak level untuk keindahanmu. Kamu mau apa? Panci di dapur bocor kan? Aku belikan kamu panci ya?"

"Hmm... yasudah."

"Kau memang istri paling pengertian." Woohyun pun berhasil membawa Gyu keluar bersama dari toko.

Gyu memang istri yang berbakti, dibelikan panci pun dia bahagia, mereka menyusul Donghyun yang sedang CLBK di toko mainan.

(CLBK: Cuma Liat Beli Kagak).

"Hyun, ikutan chatroom di Line?" tanya Gyu. Tadi pagi Gyu dan Donghyun membuat group di Line yang anggotanya khusus mereka bertiga, yang belum gabung hanya Woohyun saja.

"Chatroom?" Woohyun balik bertanya. Maklum Woohyun masih asing dengan bahasa inggris.

"Iya, chatroom." Balas Gyu.

"Didi tidak tahu chatroom?" Donghyun siap menertawakan.

"Tahu koq!" Woohyun malah sewot. "Kau sendiri tahu tidak artinya apa?"

"Tahu lah." Donghyun pamer kemampuan bahasa inggrisnya. "Chat artinya pesan, room artinya kamar. Chatroom artinya Pesan kamar. Mimi mau pesan kamar buat kita sekeluarga, mungkin di hotel."

"Oh... Gyu, koq tidak cerita sih?" Woohyun protes. Gyu tak menjawab, ia justru menjewer telinga suami dan anaknya. "Chatroom itu artinya ruangan chat alias group chat di Line. Kenapa kalian ngawur bahas pesan kamar?"

"Aku mengerti!" Woohyun melepas tangan Gyu yang masih menjewernya. "Chat itu artinya ngobrol, room itu artinya kamar, Chatroom artinya ngobrol bahas yadong di kamar, NC 21+!!!"

Gyu mengeluarkan panci dari kantong belanjaannya, "Belum pernah ditabok panci kan?"

Diary of WOOGYU FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang