OJEK

959 147 25
                                    


OJEK

CATATAN 5

Alkisah suatu hari Woohyun tidak bisa menjemput Gyu karena akan menghadiri rapat dadakan. Gyu bekerja di tempat kursus musik sebagai guru vokal dan pianis, dia biasa pulang jam empat sore, sementara hari ini Woohyun pulang jam tujuh malam. Tempat kursusnya jauh dari jalan raya, jalan kaki pastinya sangat melelahkan karena itulah Gyu selalu minta dijemput Woohyun.

Woohyun: "Halo? Beb, kamu pulang sendiri bisa kan? Aku ada rapat penting."

Gyu: "Oh oke, tak masalah."

Niatnya sih Gyu ingin ikut nebeng temannya tapi ternyata temannya sudah pulang duluan. Masa harus jalan kaki? Masalahnya, cuaca sore ini luar biasa panas, efek pemanasan global mungkin. Gyu terpaksa pesan ojek online tapi aplikasinya sedang rusak, ia menelepon Woohyun tapi hape suaminya sudah dimatikan. Satu-satunya harapan yaitu Little Woogyu yang ada di rumah.

Gyu: "Halo? Donghyun?"

Donghyun: "Iya, kenapa mi?"

Gyu: "Tolong pesankan ojek online dong, aplikasi mimi eror, ditunggu ya."

Donghyun: "Ojek?"

Gyu: "Iya, jemput di tempat kursusnya mimi, kau tahu kan alamatnya?"

Donghyun: "Iya tahu."

Gyu: "Sekarang ya, mimi tunggu."

Donghyun sempat lama berfikir karena ia tidak punya aplikasi ojek online, ia lalu menghubungi seseorang untuk menjemput miminya di tempat kursus.

Donghyun rupanya menelepon Bomin si maknae, ia juga ingin ikut menemui miminya. Bomin sampai di rumah Donghyun sekitar 15 menit karena rumah mereka memang tidak terlalu jauh.

"Mimi pasti bosan menunggu." kata Donghyun.

"Yuk cepat kesana." Bomin bersiap-siap.

"Tapi pelan-pelan saja ya jangan ngebut."

"Oke siap."

"Bomin, seriusan jangan ngebut ya."

"Iya."

"Bomin, surat kelengkapannya sudah bawa semua? nanti ditilang polisi."

"Surat kelengkapan apa?" tanya Bomin, ia lalu membuka payung besar. "Sejak kapan polisi menilang tukang ojek payung?"

"Ah benar juga." Donghyun lalu jalan kaki bersama Bomin menuju tempat miminya.

Gyu pasti marah saat tahu anaknya malah salah pesan ojek, harusnya ojek motor tapi ojek payung.


***

Woohyun adalah CEO di kantor miliknya sendiri, tapi anak buahnya terlalu banyak, sampai-sampai ia tidak ingat satu persatu. Meskipun begitu, Woohyun sangat disiplin dan ketat dalam urusan waktu. Sebelum rapat, Woohyun melihat seorang pria yang dari tadi mondar mandir, Woohyun merasa pria tersebut sangat mengganggu ketenangan kantor karena terus-terusan menyalakan speaker padahal sebentar lagi rapat. Lagu pertama diputar tidak sampai selesai, kemudian speaker dimatikan, pria itu menyalakan lagi lagu kedua tapi dimatikan setelah musik mengalun selama beberapa detik.

'Dasar orang aneh'' , begitu pikir Woohyun. Seharusnya jika ingin mendengarkan lagu, pakai headset saja, jangan pakai speaker karena mengganggu ketenangan yang lainnya.

Woohyun lalu menghampiri pria tersebut;

"Kau masih betah kerja disini?" tanya Woohyun. "Kelakuanmu benar-benar menyebalkan. Maaf harus mengatakan ini tapi kau dipecat karena tidak mengikuti aturan kantor, kuharap kau bisa jadikan ini pelajaran."

Pria itu menatap Woohyun, ia membisu selama beberapa saat. "Tapi nanti istri dan anak saya makan apa?"

Woohyun bukanlah orang kejam, ia lantas mengeluarkan dompet dan mengambil uang dalam jumlah besar (kira-kira setara gaji karyawan satu bulan).

"Ini untukmu, anggap saja pesangon." Kata Woohyun.

Pria itu tidak banyak protes, ia mengambil uang begitu saja lalu pergi dari kantor. Saat itu ada karyawan wanita menghampiri Woohyun;

"Pak, ada apa?" tanyanya.

"Aku baru saja memecatnya, semoga dia jera dan tidak mengulangi kesalahannya."

"Memangnya dia kenapa?"

"Masa kamu tidak sadar? Daritadi dia mengganggu, selalu menyalakan musik keras-keras dengan speaker, lalu mematikan-menyalakan-mematikan, terus saja seperti itu."

"Tapi pak... dia kan memang tukang service speaker, tadi sedang cek sound."

"EHHHH!?"

Diary of WOOGYU FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang