Part 9 [√Revisi]

747 62 2
                                    

Kantor MBK'Center group

Aku melangkah turun dari mobil, Jong Suk terus menggenggam tanganku dan berjalan dengan santainya melewati koridor kantor. Padahal, dia tahu bahwa semua karyawan perempuan sangat mengidolakan dirinya. Kini, dapat kurasakan hawa di kantor ini berubah menjadi dingin dan mistis. Berbagai tatapan dari karyawan dapat ku lihat dengan jelas.

Aku pun melepas paksa genggaman tangan Jong Suk dan berjalan mendahuluinya, tanpa perduli dia memanggilku beberapa kali. Yang jelas, kulihat dia malah tersenyum! Memang dia itu gila.

Jangan salah! Disini aku juga cukup popular, banyak karyawan yang usianya muda selalu mengajakku keluar dengan alasan makan siang dan berunding proposal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan salah! Disini aku juga cukup popular, banyak karyawan yang usianya muda selalu mengajakku keluar dengan alasan makan siang dan berunding proposal.

"Hey, lepaskan, jangan seperti ini lagi. Nanti karyawanmu bisa salah sangka melihat kita seperti ini. lepaskan sekarang?" bisikku pada jongsuk yang terus tersenyum tanpa melihatku.

"aku rasa kau akan menyesal kalau aku melepaskan tanganmu. Cobalah melepaskan dirimu dariku kalau kau bisa" jongsuk mengedipkan matanya dengan sok imut, dan itu membuatku bertambah jengkel!

"ya ampuun terserah!!!" bentakku
semua wanita di kantor langsung menatapku dengan tajam karena barusaja aku membentak CEO favorit mereka.

"aih lucunya" ucap jongsuk terpesona

Jongsuk berhenti tepat di depan ruang kerjanya dan malah membenahi diri. Dia bahkan bertanya padaku tentang rambutnya.

"Kenapa dia tidak langsung masuk saja?"

Dia tak menjawabku dan malah cengar cengir tidak jelas.

"kenapa sih kau itu?"

Biasanya dia langsung masuk dan terus berbicara dari A-Z tanpa lelah. Mungkin saja keceriaannya itu bawaan dari lahir atau sekarang dia jadi gila karena terlalu banyak tersenyum.

"apa kau masih sakit?" tanyaku dan menyentuh dahi Jong Suk

tok tok tok

"apasih zy.. aku tidak sakit.." ucapnya dengan menurunkan tanganku dari dahinya.

"kemari.. kataku kemari.." ku usili saja Jong Suk, biar tahu rasa.

ceklek

"yak! kau tidak panas tapi kau.."

aku membulatkan mataku karena tahu siapa yang saat ini duduk di dalam ruangan.

"suzy apa kabarmu?" Tanya pria itu

"apa perjalananmu menyenangkan?" tanya Jong suk

"tentu saja"

"Kenapa datang tiba-tiba seperti ini?" suzy mulai berkaca-kaca

"aku merindukanmu" ucap pria itu lagi

"appa.." aku pun memeluk appa. aku selalu merindukannya walau ku tahu appa pernah sangat menyakiti hatiku bahkan hingga sekarang luka itu masih ada tiap kali aku melihatnya. tapi dia appaku.. yang juga membesarkan dan mendidikku aku tidak akan bisa membencinya. walau aku juga tahu aku bukanlah putri kandungnya, tapi aku tahu appa tidak suka aku membahas tentang ini.

MR. BL∆CK X SuzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang