someone pov
(2015, seoul korea)
Malam ini aku sangat gugup, begitu gugup hingga membuat keringat membanjiri sekujur tubuhku. Aku sudah puluhan bahkan ratusan kali mengecheck penampilanku di kaca. Malam ini aku tidak boleh berantakan, harus rapih dan bersih. Lagi-lagi aku mengecheck seluruh badanku dikaca. merapikan rambutku dan bajuku supaya tidak kusut. Aku melirik ke jam dinding yang sudah menunjukkan setengah tujuh. Kemudian aku mengambil kunci bmw milikku. Berjalan menuju parkiran apartemenku dan kemudian memasukki mobil. Didalam mobil, lagi-lagi aku mengecheck penampilanku.
Tangan kananku merogoh saku celanaku, membuka sebuah kotak beludru persegi merah, dan beberapa detik kemudian kotak itu mengeluarkan sinarnya. Aku tersenyum meski jantung dan tubuhku masih gugup. Kemudian aku memasukkan gigi personeling ke gigi 1 dan menjalankan mobilku ke sebuah rumah.
Untuk mengatasi kegugupanku dengan menyetel radio tapi kedua mataku tetap fokus dengan jalan raya, meski sesekali aku melihat ke arah darshboor mobilku. Disana beberapa foto pacarku yang tersenyum begitu manis membuat rasa gugupku sedikit menghilang. Aku sangat mencintainya lebih dari apapun didunia ini, kami sudah berpacaran delapan tahun sejak kelas 1 sma. Dia sangat dingin, begitu dingin seperti es tapi juga begitu manis melebihi rasa manis didunia saat tersenyum. Dia sangat suka tidur bahkan aku tak tahu apa dia tidur atau berhibernasi. Dia sangat benci dengan mentimun, tidak bisa masak bahkan memasak nasi di rice cooker ia tak bisa. Dia memiliki tatapan yang membuat semua orang akan takut dibuatnya, dia sangat suka belanja dan suka makan apalagi makan daging.
Meski dia memiliki banyak kekurangan tapi menurutku dia sangat sempurna, saking sempurnanya hingga aku sering bertanya apa aku bisa hidup tanpanya? Apa yang aku lakukan jika aku tidak bertemu dengannya? Apa hidupku yang begitu membosankan akan lebih berwarna jika tidak ada dia sampingku?? Dan masih banyak pertanyaan yang selalu belum pernah terjawab jika aku tidak dipertemukan tuhan dengan bidadari secantik dan sempurna seperti dia.
20 menit kemudian aku sampai disebuah rumah mewah atau kita bisa menyebutnya mansion. Iya orangtuannya sangat kaya, dia adalah pewaris dari jung's corporation. Meski kaya dan dingin tapi ia memiliki hati yang cantik seperti wajahnya, ia sangat suka menolong dan mensedehkahkan sebagian hartanya untuk orang yang tidak mampu. Aku membuka pintu mobil kemudian merapihkan baju dan menghempuskan napasku dalam-dalam. Tanganku begitu dingin dan berkeringat tapi aku harus bisa, aku harus bisa!!! Aku harus bisa melakukannya. Jika bukan malam ini kapan lagi.
Aku membuka gerbang jung's mansion dan kemudian mengetik sms kepada pujaan hatiku. Sebenaranya aku bisa saja mengetuk pintu tapi aku tidak mau karena aku yakin pasti rasa gugupku akan bertambah lagi, tiba-tiba iphoneku begetak. Aku langsung mengeluarkan hanphoneku dari saku celana dan mengangkatnya.
"Hello??"
"Yu-yuri-ah a-am-ber kecelakaan kata suara diseberang sana dengan susah payah dan aku bisa mendengar ia sedang terisak
Aku mengerjapkan mataku beberapa kali takut aku salah mendengar "Apa maksudmu?? bukankah amber sekarang di amerika ,jangan main-main dengan ku lee soonkyu!!! Kataku sedikit emosi
"Aku tidak bercanda yul, aku saja baru tahu bahwa di kembali ke korea saat nana memberitahuku bahwa dia kecelakaan" Sunny menghela nafasnya sebelum melanjutkan ucapannya "aku harap kau segera kerumah sakit sekarang" ia menambahkan dengan mendesah
Aku menghela napasku dengan sangat terpaksa "Baikalah aku segera kesana sekarang, tolong sms aku. amber berada dirumah sakit mana,eoh???"
"ne"
Aku mematikan sambungan telepon dengan sunny dan beberapa detik kemudian pintu depan rumah di depanku terbuka, menampakkan ciptaan tuhan yang paling indah sedunia. wanita itu memamerkan senyum manisnya yang membuatku tambah cinta kepadanya oleh pesona yang selalu ia pancarkan, aku menggenggam tangannya dan kemudian berjalan menuju mobil bmw z4 silver milikku,, lalu aku membukakan pintu penumpang untuk my princess setelah itu aku memutari mobilku dan memasukki kursi sopir

KAMU SEDANG MEMBACA
regret love
Fanfictionaku tak pernah menyesali semua hal yang pernah aku lalui, tapi setelah aku mengenalmu. aku tahu apa yang aku sesali. yaitu mencintaimu, mencintai orang yang salah. cerita ini pernah saya publish di wordpress milikku (link in my bio) . tapi belum sa...