chap 10 (envy)

426 67 4
                                        

Vvvvvvvv

2 minggu kemudian

amber berangkat sekolah setelah 2 minggu ia rehat dari dunia sekolah, ia melarikan diri dari sakit hati setelah kejadian beberapa minggu yang lalu dengan menyibukkan diri di perusahaan ayahnya. Selama dua minggu ia menggila dengan tender yang akhirnya bisa didapat oleh perusahaan-nya. Sampai disekolah sebuah mobil Mini Cooper melintas didepannya, ia tahu persis siapa pemilik mobil yang baru lewat didepannya. Pintu mobil itu terbuka seorang yeoja turun dari mobil dengan sepatu jazz hitam, tas ungu dengan gantungan monyet lucu, tak lupa senyum menghiasi bibir yang pernah sekali ia kecup saat Yeri, teman sekelas Krystal menghampiri yeoja itu dan mengajak untuk kekelas

"move on, dia sudah milik orang" desah amber pelan, ia kemudian melanjutkan perjalanan ke kelasnya. Ia tak menggunakan rute yang sebelumnya, dimana ia biasanya melewati rute kelas krystal. ia mencari rute yang lain yang otomatis 2 kali lipat memakan waktu. Tapi ia tak peduli, karena setidaknya ia tak akan bertatap muka dengan pemilik hatinya serta yang membuat hatinya sakit pula.

Tiba dikelas, semua teman kelasnya sudah berganti dengan pakaian olahraga. Ia mengingat bahwa hari ini bukan mata pelajaran olahraga berlangsung. Jadi ia tak terlalu ambil pusing lagi, ia duduk di bangkunya dan akan menutup mata menuju alam mimpi.

Tepukan tangan mmebuatnya membuka kedua bola matanya "Am, kenapa kau belum ganti baju? Kau mau leeteuk songsangnim menyuruhmu push up 1000 kali apa!" yuri bertanya dengan ekpresi setengah kuatir dan setengah heran.

Amber menutup matanya kembali "Bukannya hari ini tidak ada olahraga!" ucap amber santai. Karena masih tadi pagi ia ingat, mata pelajaran leetuk songsangnim hari selasa, bukan hari kamis!

Yuri menepok dahinya, hingga tepokkannya terdengar sampai ke telingan amber "Am, aku lupa memberitahumu kalau jadwal pelajaran kelas kita diganti!" ucap sahabatnya itu bersalah

"amb, coba ke kelas sebelah. Mereka hari ini ada pelajaran olahraga juga, setelah kelas kita" lanjutnya

Amber membuka matanya, matanya setengah marah kepada sahabatnya itu. Untuk sekedar informasi ia paling tidak suka jika berbagi pakaian yang sama dengan orang lain. Karena sewaktu ia masih kanak-kanak ia pernah meminjam pakaian temannya dan ia mengalamai penyakit kulit, seperti panu.

"kenapa kenapa kau tak bilang dari kemarin-kemarin, yul!!"

"Sorry im forget bro" cengiran kudanya sudah ia berikan kepada amber

"kau saja yang ke kelas sebelah, tolong pinjamkan baju ke orang yang tidak memiliki penyakit kulit, araseo!" hardiknya

"yah! Kenapa harus aku coba? Kau yang membutuhkannya kenapa aku yang mencari? Aku tidak mau!" tolak yuri tegas

"karena ini semua akibat kepikunanmu, yul! Kalau kau bilang jadwal kita ganti, pasti aku tidak harus meminjam ke kelas sebelah"

Yuri mendesah "Ya udah, aku yang akan pinjam!"

Vvvv

"Nih" yuri melempar seragam olahraga yang baru ia pinjem dari kelas sebelah ke muka amber yang masih dengan posisi yang sama, dimana ia masih saja belum mau beranjak untuk menghentikan keinginannya untuk tidur itu.

"Biasa kali bro!" amber mengambil baju olahraga berbau namja kebanyakan itu "gak ada panu, kudis, dan temen-temennya kan?" amber memastikan, kedua matanya sudah menatap yuri dengan tatapan setengah percaya setengah curiga.

"gak ada amb, gak ada. Itu punya si taemin! Tapi ya itu dia bilang belum dicuci 4 minggu! Cepat sana ganti, leeteuk songsangnim sudah stand by dengan stopwatch ditangan buat hukum anak yang telat kelapangan!" ucap yuri khawatir.

regret loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang