Chapter 2
'Kalau saja pertemuan itu tak pernah terjadi, mungkin aku tak akan sesakit ini'
- Amber
Author pov
6 tahun yang lalu, seoul
Pagi yang cerah tanpa mendung sedikitpun untuk hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang kenaikan kelas. Jam beker berbentuk istana Korea membangunkan seseorang dari tidurnya,tapi seseorang tersebut hanya mematikan bekernya dan tidur lagi. Belum sempat Ia menutup mata, Nana butler(pelayan) sekaligus maid(pembantu) yang sudah dianggapnya keluarga sediri membangunkan Amber
"Am bangun nanti telat masuk sekolah"
Sebenarnya Amber sangat malas bangun untuk masuk sekolah, Ia belum puas dengan liburannya yang Ia habiskan untuk mengerjakan urusan perusahaan milik almarhum Ayahnya. Tapi akhirnya Ia bangun juga dan bergegas menuju kamar mandi untuk mandi
"Aku sudah masakan makan kesukaanmu " Kata Nana setelah Amber turun dari kamar yang berada di lantai tiga dan siap untuk berangkat kesekolah
"Iya My Nana" Desah Amber pelan dan tersenyum kemudian memeluk Nana dengan sangat erat seakan Ia tak ingin Nananya pergi dari sampingnya, Nana adalah satu-satunya orang yang sangat Ia sanyangi sekarang.
"Kenapa My Amber sekarang menjadi sangat manja seperti ini" Tanya Nana bercanda
"Memang aku tak boleh bermanja-manja ria denganmu?" Kata Amber mempeoutkan bibirnya
"Aku hanya bercanda, aigooo uri Amber sangat jelek ketika cemberut" Nana mencubit pipi Amber beberapa kali
"Auuhhh, hajima Nana ini menyakitkan" Amber berusaha lari dan kemudian duduk dimeja makan
Dan seperti biasa Amber hanya makan sendiri, tanpa ada yang menemani dirinya setelah Ayah, Ibu, dan Adiknya meninggal dunia enam tahun yang lalu karena kecelakaan, Ia tidak punya saudara selain Nana pembantu setia yang sudah mengabdikan seluruh hidupnya untuk mengurus Amber. Ayah dan Ibu Amber sama-sama anak tunggal, sedangkan Kakek dan Nenek dari kedua orangtuanya sudah lama tiada sebelum Ia lahir. Nana memang sudah menganggap Amber seperti anaknya sendiri, dirinya sudah bertekad untuk membahagiakan Amber karena itu adalah pesan terakhir Ayah Amber sehari sebelum meninggal.
Dulunya Amber adalah anak yang ceria, tapi sejak orang tua dan Jackie meninggal Ia menjadi orang yang mengurung diri di kamar, cuek, dingin, jarang tersenyum, dan suka memendam masalahnya dihati. Dan hanya dua orang yang bisa membuatnya sedikit tersenyum dan manja yaitu Nana dan Jessica.
"Nana aku pergi" Kata Amber setelah makan Ddukbokkie kesukaannya
"Iya Amb, hati-hati dijalan "
Amber mengambil kunci motor sportnya yang tergeletak dimeja dan kemudian langsung meninggalkan Mansion mewah yang terletak didaerah di Gangnam, Seoul.
vvvvvvvvv
Sampai disekolah Amber memakirkan motor sportnya lalu melirik arlogi keluaran terbaru miliknya "Masih lima menit sebelum masuk" Batinnya
Lalu Ia berjalan menuju kelasnya. Semua guru dan semua bawahan almarhum Ayahnya memang heran dengannya karena ia adalah seorang anak sma, tapi bisa menghendel perusahaan milik ayahnya. Liu's Corporation adalah perusahaan yang bergerak dalam cabang fashion, elektronik, musik indrustri, perhotelan dan pertambangan yang mempunyai 7 cabang didunia. Bukan hanya itu Liu's Corporation sudah tercatat sebagai salah satu perusahaan yang paling berpengaruh didunia. Meski masih kelas 3 sma tapi Amber bisa menggantikan posisi ayahnya meskipun waktu liburan dan waktu weekendnya harus Ia relakan untuk urusan perusahaan
KAMU SEDANG MEMBACA
regret love
Fanfictionaku tak pernah menyesali semua hal yang pernah aku lalui, tapi setelah aku mengenalmu. aku tahu apa yang aku sesali. yaitu mencintaimu, mencintai orang yang salah. cerita ini pernah saya publish di wordpress milikku (link in my bio) . tapi belum sa...