chapter 2

491 9 0
                                    

ia pulang ke apartement nya dengan berlarian tanpa arah dan beribu ekspresi wajah telah ia gunakan saat berlari. sesak , kaget, capek ,lelah, pusing, mual perasaan yang dirasakan nya saat itu juga bahkan ia merasakan ngidam (emg hamil bu.....).sampai di apartement ia langsung masuk , membanting tubuhnya ke kasur dan bersembunyi di gundukan selimut. Tubuhnya masih bergemetar dengan kuat ia masih tak percaya apa yang telah ia alami sampai sampai ia mencium aroma kentut yang ternyata berasal dari dirinya . aroma kentut yang sangat semerbak memenuhi seisi ruangan , ia teringat bahwa ia sudah memakan ubi yang di tambah dengan 2 buah telur rebus saat sarapan paginya.

Pagi hari yang cerah mengingat musim dingin mulai berakhir.Tifany bangun dari tidurnya yang gak jelas kapan ia tidur, ia bangun dengan santai dan hikmatnya,membuka jendela dengan perlahan yang tidak ia sadari bahwa itu adalah pintu lemari , ia menghirup udara yang di rasa seharusnya segar namun yang tercium adalah aroma kaus kaki basah miliknya yang sempat ia jemur di bawah hujan salju.Tiba tiba ia teringat kejadian semalam yang membuat nya masih penasaran ,ia berpikir untuk kembali ke taman.

"ah, apa aku harus kembali lagi ke taman itu lagi ?" gumam Tifany

setelah itu dia kembali berbaring di kasur lalu menghayal sesuatu yang menurut si penulis ini tidak penting sampai-sampai dia lupa bahwa ada jadwal kuliah pagi hari ini.

"hemm, sekarang jam berapa sih ?" Tifany lalu melihat jam di dinding dan...

"OMG! aku lupa kalau hari ini kuliah, ck tinggal 45 menit lagi sebelum terlambat! aku harus cepat-cepat nih!"

Lalu Tifany berangkat cepat-cepat dan kadang-kadang sampai berlarian walaupun dia tidak mempedulikan penampilannya yang acak-acakan, bahkan setiap orang yang melihatnya menyangka bahwa Tifany seperti gelandangan yang nyasar di negara Jepang tapi Tifany tidak mempermasalahkan hal itu, karena yang terpenting adalah dia sampai tepat waktu.

Manusia SerigalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang