Cinta Mata Empat

17. cinta mata empat

***
Hari ini angga janjian ketemuan di kafe dekat rumah aku Ternyata angga sudah duluan ke kafe dia selalu terlihat tampan di mataku dengan menggunakan kameja lengan panjang warna hijau kesukaanku dan tidak lupa dengan kebiasaanya menggunakan jam tangan.

"maaf angga aku telat yah sebelum kesini tadi bunda nyuruh aku ke supermarket sambil menunjukan plastik supermarket yang aku pegang".

Tidak apa-apa, pelangi mau pesan apa? Aku pesan jus mangga sama spageti kamu? Yaudah aku samain saja pelayan itu mencatat semua pesanan kami, dan mengambil piring dan gelas kosong dimeja, aku baru sadar kalau meja kami ada piring dan gelas kosong berarti angga sudah dari tadi ada disini, angga maaf yah udah nunggu lama Angga tersenyum ke arah aku

makanan pesanan kami sudah datang diantara kami belum ada yang membuka pembicaraan. Akhirnya aku memutuskan membuka pembicaraan saat aku memulai pembicaraan bersama dengan angga, dia menyuruh aku yang duluan bicara sebenarnya sih aku mau menanyaka hal apa sampai kamu ngajakin aku kesini

bukannya selama seminggu ini kamu bersikap dingin dan cuek ke aku? Dan memang selama ini yang dikatakan teman-teman benar aku suka sama kamu, tapi aku janji tidak akan menganggu kamu atau besok aku pindah tempat duduk saja biar kamu gak risih sama aku. "rasanya aku merasakan legah sudah menyampaikan menguntarakan perasaan aku."

angga mengenggam jemariku, pelanggi aku ngajakin kamu kesini dengan bermaksud mengutarakan perasaan aku ke kamu tapi aku kalah star dari mas arka masnya mirza , dan maafkan aku yang mengecewakan kamu selama ini.

Apa Kalah star ??? Ia aku kalah star lebih duluan mas arka, aku dan mas arka tidak pacaran kebetulan orang tua aku teman dekat sama ibu dan ayah mas arka dan mirza, jadi aku punya kesempatan kan? Kamu mau jadi pacar aku dia memberikan aku sebuket mawar merah, aku gak paksa kamu kalau belum bisa ngasih jawabannya. Aku mau kok angga jadi pacar kamu ." bahagia sekali cintaku terbalaskan".

Tbc