lima (5)

103 9 2
                                    

Tak ada 20 menit mereka telah sampai ke toko buku yang mereka tuju. Jalanan Jakarta hari ini tak begitu padat.

Karin melepas helm dari kepalanya lalu memberikannya pada Kelvin. Kemudian tanpa mengulur waktu mereka segera masuk kedalam toko buku tersebut.

"Emangnya kamu mau cari buku apa?" Tanya Karin.

"Novel." Jawab Kelvin singkat.

"Judulnya?"

"Yah terserah, yang penting ceritanya menarik."

"Oke, kalau gitu aku kesana kamu kesana." Ucap Karin agar Kelvin berjalan ke arah kiri dan dirinya ke arah kanan. Hal itu untuk mempercepat waktu. Karena jam 11.00 Karin dan Kelvin akan ada kelas.

Kelvin pun berjalan ke arah kiri dan Karin ke arah kanan.

Karin mencari kesetiap rak buku. Satu per satu novel ia lihat. Tapi dari sekian banyak novel, sepertinya tak ada yang menarik. Tiba-tiba pandangannya terpaku pada sebuah novel tebal. Namun novel tersebut berada dibagian atas. Karin melompat, jinjit, tapi tangannya masih tidak bisa menggapai novel tersebut. Tanpa dia sadari ada seseorang yang memperhatikannya.

Karin menghembuskan napas sambil bersender di rak buku tersebut. Tiba-tiba seseorang laki-laki berdiri di depannya dan mengambil novel yang ingin Karin ambil, lalu memberikannya pada Karin. Karin mengerutkan dahi, bingung. Sebelumnya dia tak pernah melihat laki-laki itu. Karin mengamati laki-laki tersebut dari ujung kaki sampai ujung kepala. Laki-laki berambut klimis, berkulit kuning langsat, berlesung pipi dan bertubuh 5 cm lebih tinggi daripada dirinya tersebut merasa tidak nyaman dengan pandangan Karin.

"Ada yang aneh kah?" Tanya laki-laki tak dikenal itu.

Karin terkejut dan menjadi salah tingkah, "Hah...iya...oh maksudku tidak, baik-baik aja." Jawab Karin grogi sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Aku Bryan."

Laki-laki itu mengulurkan tangannya. Yang tak lama disambut oleh jabatan tangan mungil Karin.

"Karin."

Karin melepaskan genggamannya lalu tersenyum manis, laki-laki yang bernama Bryan itu membalas senyuman Karin. Manis sekali, senyuman dengan dua lesung pipi. Kemudian Bryan berlalu pergi.

"Huh..." Ucap Karin lega, karena kini jantungnya berdegub normal kembali. Karin lalu berjalan menemui Kelvin untuk memperlihatkan buku yang dia dapatkan.

Manis bener tuh cowok. Gumamnya dalam hati.

Bruk....

Tiba-tiba tanpa sengaja, seseorang menabrak Karin dari depan. Buku yang dipegang oleh Karin jatuh. Karin segera memungut buku tersebut.

"Eh sorry...sorry saya lagi buru-buru soalnya." Ucap orang tersebut.

Karin berdiri kembali, dia terkejut. Orang yang menabraknya ternyata adalah Ryan.

"Ryan?"

"Karin?"

Dari kejauhan tampak Kelvin akan mengahampiri mereka berdua, "Eh, Rin menurut kamu ini...."

Kelvin menghentikan ucapannya saat melihat Karin dan Ryan saling berhadap-hadapan. Tanpa berpikir panjang, Kelvin menarik tangan Karin lalu membawanya ke pintu keluar.

"Lepasin aku, Vin!." Ucap Karin agar Kelvin melepaskan genggamannya dari tangan Karin.

"Ngapain kamu sama dia?" Balas Kelvin sambil melepaskan tangan Karin.

"Aku nggak sengaja ketemu tadi."

"Terus? Kenapa kamu nggak pergi, tapi malah tatap-tatapan sama dia?"

"Aku mau minta penjelasan dari dia. Karena alasan dia mutusin aku sebenernya itu..."

"Cukup, Rin. Udah cukup cowok itu nyakitin kamu! Buat apa kamu minta kepastian sama orang yang belum pasti mencintai kamu? Move on..move on..." Ucap Kelvin memotong pembicaraan Karin.

Karin terdiam, menatap Kelvin. Sejenak suasana hening.

"Aku tunggu kamu diluar." Ucap Karin kemudian, sambil memberikan buku yang dia mabil tadi kepada Kelvin, lalu berjalan keluar dari toko buku.

"Karin tunggu!"

Dengan sigap, Kelvin meletakkan buku yang dia dan Karin ambil ke meja kecil yang ada disebelahnya, kemudian berlari kecil menyusul Karin.
........

Haii semua😊
Gimana part 5 nya?
Masih seru kan?
Apalagi ada pemeran baru 'Bryan' lalu siapa Bryan yang sesungguhnya?
Kira-kira apa yang terjadi pada Karin selanjutnya? Dan apa yang Kelvin lakukan untuk menghibur Karin?
Tunggu kelanjutannya di part berikutnya yaa😚

Jangan lupa vote❤
Kalian punya saran, kritik, atau tanggapan? Comment aja yuk👌

Cinta dan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang