Empat (4)

119 12 0
                                    

08.00 WIB

Tin...tin....

Terdengar suara klakson dari luar rumah Karin. Karin yang baru saja mandi kaluar dari kamar mandi sambil menggosok-gosok rambutnya dengan handuk. Dia berjalan mendekati jendela. Terlihat Kelvin yang telah stay dengan motornya di depan gerbang rumah Karin.

Karin membuka jendela, "Oiii ngapain kerumahku?" Teriak Karin dari jendela kamarnya.

Kelvin menoleh ke jendela kamar Karin yang berada dilantai dua.

"Pokoknya turun dulu!" Teriak Kelvin.

Karin menghela napas sambil memutar bola matanya.

Pagi-pagi udah bikin mager aja. Batin Karin.

Sesampainya dihalaman rumahnya, Karin membuka pintu gerbang yang masih tertutup rapat.

"Ada apa, Vin?"

"Temenin aku ke toko buku yok." Jawab Kelvin sambil tersenyum manis.

Karin memutar bola matanya sekali lagi, " Huhhh....maleess ah." Keluhnya.

"Ayolah Karin yang cantik dan tidak sombong plus baik hati." Balas Kelvin sambil mencubit kedua pipi Karin.

"Pagi-pagi udah gombal."

Tiba-tiba Mama Karin menghampiri mereka berdua, "Lho, Rin. Kelvin nggak diajak masuk kedalam?"

"Nggak usah, Ma. Kalau Kelvin masuk, nanti snack yang aku beli tadi malam habis ludes deh." Jawab Karin sambil tertawa kecil.

"Ihhh kamu ini. Ya udah kalau gitu Mama mau belanja sebentar, kalau kalian mau pergi jangan lupa pintu rumah sama gerbang ditutup."

"Oh iya tante, kebetulan Karin juga mau menemani saya ke toko buku." Ucap Kelvin sambil melirik Karin.

"Ya bagus itu, daripada Karin di rumah cuman tidur." Kata Mama Karin sambil tertawa, kemudian berlalu pergi.

Mata Karin melotot kesal, "Ihh, Mama!?"

Kelvin berdehem pelan, kode keras. Karin menoleh ke arah Kelvin dengan wajah yang kusam, "Ya ya tunggu bentar, aku ganti baju dulu." Ucapnya sambil berbalik dan masuk kedalam rumah.

Saat terasa Karin sudah masuk kedalam. Didalam hati Kelvin bertetiak, Yesss....

2 menit
5 menit
10 menit

Karin berjalan keluar dari rumahnya dengan mengenakan dress bermotif bunga-bunga merah, flatshoes kesayangannya berwarna hitam dan rambut sebahu yang terurai indah.

"Ayok." Ucap Karin sambil menepuk bahu Kelvin.

Kelvin membalikkan badan lalu menatap Karin dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Kenapa? Ada yang aneh?"

"Pantesan aja lama, dandannya sampai cantik banget gini."

Karin mencubit lengan Kelvin, "Modus. Cowok sekarang memang kebanyakan modus tapi nggak ada kepastian." Ucap Karin sambil menerima helm dari uluran tangan Kelvin, lalu menaiki motor Kelvin.

Sebelun Kelvin mengegas motornya ada satu hal penting yang harus Kelvin ingatkan untuk Karin, "Pintu udah kamu tutup?"

Karin mengangguk pasti, "Ayo buruan cuss..."

Mereka pun segara menuju toko buku langganan mereka.

...........

Thank you yaa untuk kalian yang sudah mengikuti cerita Karin dan Kelvin dari part 1 sampai part 4 ini😚😚

Jangan lupa selalu ikuti keseruan mereka. Kira-kira apa yang terjadi saat di toko buku nanti?

Baca kelanjutannya di part 5.

Jangan lupa vote❤
Kalian punya kritik, saran atau tanggapan?  Comment saja👌


Cinta dan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang