Chapter 2

2.5K 202 16
                                    

Aku terkejut ketika membuka mata ku. Bagaimana bisa aku berada di sini?. Ya, ini kamar ku. Selagi yang aku ingat terakhir kali adalah aku tidur di sofa depan tv.

"Siapa yang membawa ku ke sini?."
"Ah, tidak mungkin Jimin. Dia tidak pernah melakukan ini sebelum nya. Apa, aku bangun sendiri tanpa aku sadari, karena aku sangat mengantuk?" aku mencoba untuk berfikir keras. Dan itu malah membuat ku pusing. Jadi, aku memutuskan untuk mengabaikan nya saja.

Jimin Pov

Aku pulang ke rumah tepat jam setengah dua belas malam. Dan aku melihat sosok orang yang selalu menunggu ku. Walaupun dia tau, jika aku selalu pulang terlambat. Itu karena aku tidak menyukai nya saja. Tapi, saat ini aku melihanya tengah tidur dengan posisi duduk, yang menurut ku sangat tidak nyaman.

Aku melihatnya sangat tidak tega. Dia terlihat sangat lelah. Entah apa yang ia lakukan hari ini. Kenapa dia tidak langsung tidur saja? Kenapa harus menungguku hingga dia tertidur seperti ini.

Aku memutuskan untuk menggendongnya ke kamar. Aku sangat tidak tega karena udaranya sangat dingin, Karena ini musim gugur. Aku hanya kasihan padanya tidak lebih.

Karena, walaupun aku membencinya aku tetap peduli padanya. Aku tidak sekejam itu pada perempuan. Dan bagaimana pula aku adalah suaminya sekarang. Aku memang belum bisa mencintai nya sekarang. Karena aku kecewa padanya. Yang dulu tiba tiba menjauhiku.

Aku masih mencoba untuk mencintai nya. Rasanya sulit sekali. Sejak kapan pula dia mencintai ku?

Aku membawanya kekamar lalu menidurkan nya lalu menyelimuti nya.
"Cantik" tak sengaja aku mengeluarkan kata kata itu.

Sekarang, aku sedang Badmood. Kenapa aku ingin sekali tidur bersama nya?

Dan aku memutuskan untuk berbaring sejenak di samping nya. Dan ternyata aku terlelap tidur hingga pagi.

Untung saja, aku bangun lebih dulu darinya. Sehingga dia tidak melihat ku.

Hari ini hari Sabtu, yang menandakan hari libur. Pagi ini aku memutuskan untuk di rumah saja. Aku sedang malas untuk keluar. Lagi pula aku juga penasaran apa saja yang dia lakukan dirumah, sehingga tidak bosan. Apa se seru itu? Hingga dia betah? Ku coba saja lah.

Mina Pov

Aku keluar dari kamar. Ya, seperti biasa aku menuju dapur untuk memasak. Mungkin Jimin belum pergi. Dia selalu sarapan sebelum pergi. Itulah sikap yang bisa membuat ku sedikit betah bersama nya. Dia selalu memakan masakanku, ya walaupun hanya di pagi hari. Tapi, itu cukup membuat ku senang.

Tunggu.... Kenapa dia memakai baju biasa? Apa dia tidak keluar hari ini? Dia sedang duduk di pinggiran kolam renang sambil membaca koran.

Sejak kapan dia mempunyai kebiasaan seperti itu? Aneh... Apa, ada sesuatu ya?

Gumamku sambil berjalan menuju dapur. Aku mengambil bahan bahan di kulkas, aku memutuskan untuk memasak Sup Daging saja lah. Jimin menyukai itu.

Aku memasak sendiri. Aku juga belum melihat Ny. Oh sejak tadi. Mungkin ia sibuk. Ya, walaupun aku sekolah bukan jurusan masak, tapi aku juga sangat pandai memasak.

Aku belajar dari Eomma ku tentunya. Aku sangat senang membantu nya di dapur. Eomma juga sangat pandai memasak, tidak ada masakan yang lebih enak dari masakan Eomma ku.

Aku mulai mencuci sayuran, lalu memotong daging. Kemudian mengiris bawang bawangan dan sebagainya. Ku lanjutkan untuk memasaknya. Jarang sekali Jimin sarapan roti tawar di pagi hari. Karena, aku selalu masak. Ya, aku selalu bangun pagi untuk itu.

"Kau masak apa?"

Ya Tuhan. Suara itu mengagetkan ku. Itu suara Jimin. Sejak kapan ia bicara padaku di pagi hari seperti ini?
Ya..! Mina! Apa kau mimpi?

Only You [PJM x MM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang