Serena berjalan cepat menuju kelas karena bel sekolah telah dibunyikan. Ini hari pertama masuk sekolah dan dia tidak boleh terlambat. Begitu memasuki kelas, Serena tidak melihat keberadaan guru di dalam kelas. 'Keberuntungan sedang berpihak kepadaku' batin Serena.
"Hey Serena, beruntung banget gak telat. Lucu sih kalo telat, baru masuk langsung pelanggaran" ujar Kia. Serena tersenyum sinis ke arah Kia. Guru memasuki kelas dan memulai awal pagi dengan doa. Pak Morti adalah wali kelas baru di kelas Serena. Guru yang berusaha killer justru gagal total untuk menjadi killer. Serena terkekeh memikirkannya.
"Pagi - pagi udah ketawa sendiri, gak kerasukan kan lo?"tanya Lea. Serena tersenyum nakal
"Gue kerasukan hati lo,Le"ujar Serena. Lea memasang tatapan jijik. Serena kembali terkekeh sementara Lea berjalan kembali ke tempatnya.
^ω^
Bel istirahat telah berbunyi sejak tadi, namun Serena belum juga keluar dari kelasnya. Dia sibuk menyalin jawaban temannya.
"Akhirnya selesai juga" ujar Serena seraya tersenyum samar. Serena berjalan meninggalkan kelas. Terlihat Fida sedang meledek Gerald dengan kata 'Tidak Peka'. Fida telah menyukai Gerald dari lama, namun cowo itu tidak pernah menggubris kode - kode yang telah diberikan Fida. Serena mengikuti jejak Fida, ikut meledeki cowo itu. Gerald mulai mengusili Fida dan terjadilah 'catch me if you can'. Serena tertawa menatap mereka dan kembali berjalan mencari temannya. Bel istirahat selesai berbunyi dan Serena belum menemukan temannya. Dia memutuskan untuk kembali ke kelasnya. Hari ini Serena akan mengikuti ekskul bulu tangkis. Ini pertama kali nya Serena mengikuti ekskul tersebut. Dia tidak sabar menantinya.
^ω^
Setelah mengganti pakaian seragam sekolah dengan kaos dan celana olahraga, Serena bersama dengan kedua temannya Pia dan Rey berjalan menuju aula untuk mengikuti kegiatan ekskul. Di aula terlihat Gerald sedang bermain dengan Fida seperti biasa. Serena kembali meledeki Gerald dengan sebutan 'tidak peka'.
"Apa sih yang gak peka dari gue? Gue kan peka Ren" teriak Gerald. Serena memandang cowo itu dengan tatapan tidak percaya. Lumayan banyak gadis - gadis di sekolah Serena yang menyukai Gerald. Yang paling sering mendekati Gerald adalah Fida, Lui, dan Eun. Gerald memang tidak pernah peduli akan hal percintaan.
Pritttt....Bunyi peluit terdengar di seluruh penjuru aula. Kami semua mulai berbaris dan berlari mengelilingi aula yang lumayan besar.
"Hey Rena, lawan kecepatan lari gue kalo bisa gue bayar 1juta deh" ujar Gerald sambil tersenyum yang terasa menyebalkan bagi Serena. Gadis itu menambah kecepatan larinya untuk melawan kecepatan milik Gerald.
"Udah deh capek gue. Lo terlalu cepet" ujar Serena. Gerald memperlambat laju larinya dan mengikuti tempo kecepatan Serena. Kini Serena dan Gerald bersebelahan. Serena tidak menyadari senyuman yang diberikan Gerald kepadanya berbeda dengan yang biasa yang dia berikan.
"Yahhh berarti 1 jutanya gak jadi" kata Gerald dengan nada yang sengaja dibuat - buat. Serena langsung berlari cepat meninggalkan Gerald di belakang. Serena mengangkat tangannya dan jarinya membentuk tanda 'peace'. Gerald tertawa dalam diam dan mulai berlari mengejar Serena. Setelah mencapai putaran terakhir, Gerald tersenyum kembali memandang Serena yang terlihat sangat kelelahan.
"Lo kalah, 1 jutanya gak jadi deh soalnya lo kalah" ujar Gerald.
"Lo kan cowo wajar lha, gue kan cewe. Udah sana pergi yang jauh gak usah balik" usir Serena. Gerald tertawa kembali.
"Emang mau pergi kok, gue mau cabut. Jangan kangen ya" ujar Gerald seraya melambaikan tangan dan pergi keluar aula. Serena mendelik dan duduk disebelah tasnya.
"Ai, ayo main!"teriak Pia. Serena berlari ke arah Pia dengan raket ditangannya dan mulai bermain. Serena tidak menyadari bahwa dia sedang diperhatikan oleh seseorang selama dia bermain. Sudah cukup lama Serena bermain dan tampaknya Pia telah kelelahan.
"Pi main yang kata tepuk nyamuk yuk" ajak Serena. Pia setuju dan mengajak Rey untuk ikut serta. Dan dalam waktu yang bersamaan, Gerald melewati mereka. Serena mengajak cowo itu untuk ikut serta dalam permainan. Mereka duduk melingkar dan Gerald duduk tepat di sebelah Serena. 'terlalu dekat' batin Serena. Serena tidak menyadari tatapan tajam dari kejauhan, namun Gerald menyadarinya.
"Gue udahan deh. Mau cabut" ujar Gerald. Serena mengangguk dan melanjutkan permainan.
^ω^
Serena membaringkan tubuhnya diatas kasur dan menghela napas lelah. Serena mulai memejamkan matanya dan batal karena terdengar notifikasi line yang tidak mau berhenti. Diraih Hp nya itu dengan kesal dan menatap siapa yang mengganggunya. 'Gerald!' batin Serena.
Gerald : Serena!!!!
Gerald : Serena!!!!
Gerald : Serena!!!!
Gerald : Serena!!!! Please lha jawab
Serena : Kenapa sih? Ganggu aja lo
Gerald : Tolong ajarin gw matematika yang ini ya besok
Serena : cuma buat ngomong itu doank?ganggu orang mau istirahat aja lo. Yaudah
Gerald :sorry penting
Read
Serena menghela napas dan kembali memejamkan matanya. Dan gagal kembali karena teriakan dari sang mama untuk makan malam. Serena membuka pintu kamar dan turun ke lantai bawah. Tercium wangi yang sangat menggugah selera. Telihat soup dengan nasi dan ayam goreng sudah tersedia diatas meja lengkap dengan dessert. Serena melahap semua dalam waktu 10 menit dan kembali ke kamar. Serena kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur dan memejamkan matanya. Dia memikirkan kejadian hari ini bersama Gerald. Serena tersenyum. Senyum yang tidak dapat diartikan. Memikirkan Gerald, keusilan Serena muncul. Besok, dia akan mengerjai Gerald. Serena kembali tersenyum. ' Gue bikin surat cinta dulu ntar gue taro diatas mejanya. Nanti dia beneran dateng ntar gue ketawain habis - habisan deh' batin Serena. Serena mulai menulis surat itu.Dear Gerald,
Gue udah lama suka sama lo, gue selalu menatap lo dari kejauhan. Tolong temui gue di belakang sekolah pas istirahat pertama.
p.s : thank you kalo mau datanglalu melipatnya dan memasukkannya ke dalam amplop yang bagian tengah amplopnya diberi sebuah gambar "love". Serena tertawa membayangkan wajah Gerald nanti dan dia merebahkan kembali tubuhnya diatas kasur dan tertidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Pain Is Love
Novela JuvenilKisah seorang anak SMA yang memiliki kehidupan biasa - biasa saja. Serena Aurellia selalu bertengkar dengan Gerald Sebastian karena hal konyol yang dilakukan Gerald. Sampai suatu hari, Gerald menyatakan bahwa dia adalah pacar miliknya dan telah menj...