Chapter 4

25 2 0
                                    

#diah_storyline                    

   Hembusan udara dingin yang begitu menyengat, memaksa Jennie untuk tetap berhibernasi di kamarnya.
Ia mengepalkan tangan kirinya di dagu, dan satunya lagi ia pergunakan untuk mengaduk teh hangat di hadapannya.

"Astaga!! Sudah beberapa hari Jinyoung tak mengabari ku, ia terlalu sibuk dengan karir barunya, bahkan pergi kesekolah pun ia tak sempat" gumam Jennie.

Tangannya meraih remot tv dan menyalakannya, berharap dengan menonton ia bisa melupakan seseorang yang pernah ia harapkan.
Ia memutar beberapa channel dan terhenti pada sebuah film yang tak asing baginya. Matanya membulat memperhatikan layar tv.

"Wah film Jinyoung sudah diputar di tv" ujar Jennie dengan raut wajah bahagia.

Seketika ia terdiam kembali setelah muncul pemeran wanita yang tak lain adalah Rose lawan main Jinyoung di film tersebut. Banyak sekali skip skip yang memperlihatkan adegan mesra mereka berdua tak terkecuali kiss scene. Dan tak ada rasa canggung antara keduanya.

"Siapa wanita itu? Mengapa mereka terlihat begitu akrab"

Jennie tak dapat melanjutkan kata-katanya lagi.
Batin Jennie pun berontak seakan tak sanggup lagi untuk berpura-pura terlihat tenang.

"Sudahlah lagi pula itu hanyalah film, dan sudah diatur oleh skenario" gumam Jennie yang kembali berusaha menghibur dirinya.

Selang beberapa saat, Jinyoung datang tanpa diduga. Ia langsung masuk ke kamar Jennie dan memeluk erat tubuh Jennie dari belakang. Perasaan kesal itupun hanyut dan terkikis.

"Akhirnya kau datang juga, aku fikir kau lupa pada ku setelah kau menjadi terkenal" gerutu Jennie.

"Kau ini bicara apa?? Bagaimana mungkin aku meninggalkan sahabat ku yang paling kusayangi ini"

"Tetaplah seperti ini oppa, kau tau aku menyayangi mu lebih dari seorang sahabat"

Perkataan Jennie itu membuat Jinyoung perlahan melepaskan pelukannya, semua terjadi begitu singkat, Jinyoung menatap Jennie dengan tatapan penuh makna. Ia tak menyangka bahwa Jennie menyimpan perasaan untuknya. Namun Jinyoung tak begitu menggubris hal itu, ia mengalihkan suasana canggung itu dengan mengajak Jennie pergi jalan-jalan.

~~~

Hamparan pasir putih menyilaukan pandangan keduanya, mereka memilih berteduh di bawah rindangnya pohon-pohon sambil menyaksikan birunya laut dari kejauhan.

Jinyoung hanya terdiam bisu, wajahnya menunjukkan ada sesuatu yang mengganjal di fikirannya.

"Oppa!!!!" suara Jennie sontak mengagetkan Jinyoung.

"Iyaa aku mencintai muu!!" Jinyoung berteriak latah.

"Mwo??"

Jennie kaget dengan apa yg diucapkan Jinyoung, entah ia sadar atau tidak dengan perkataannya itu.

"Jennie-ah lupakan saja apa yg aku ucapkan tadi" ujar Jinyoung.

Sebuah pernyataan yang membuat Jennie merasa terbang tinggi kemudian membawanya terhempas jatuh ke dalam tumpukan kaktus! teramat sakit itulah yang ia rasakan.
Kata-kata yang sangat diharapkan oleh Jennie sempat terucap, namun Jinyoung telah menarik kembali perkataannya.

....

Tbc..

LOVEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang