Chapter 6

19 3 0
                                    

#hirai_storyline                   

   Konflik dunia maya mulai memanas semenjak terbongkarnya fakta hubungan Jinyoung dan Rose. Banyak cibiran panas dari netizen terutama mereka yang mengidolakan Jinyoung.
Resiko menjadi public figur telah dirasakan olehnya.

Sulit dibayangkan jika hal itu sampai kepada Jennie.

"Sayang apakah aku harus memberi tahu hal ini kepadanya? Ia adalah sahabat ku dan ia juga harus mendengar kabar bahagia ini" ujar Jinyoung kepada Rose.

"Apapun itu aku akan menyetujuinya" sahut Rose.

Kali ini Jinyoung akan menemui Jennie namun tak hanya sendiri melainkan ditemani Rose kekasihnya.

Sebuah tatapan mengintai Jinyoung dari kejauhan, pemilik tatapan itu tak lain adalah Jennie.

"Hei.. kemarilah cepat!" tegur Jinyoung.

"Waeyo oppa??"

"Jennie-ah, aku tak tau hal apa yg mendorong ku untuk mengatakan ini, tapi kau adalah sahabat ku, aku kemari untuk memberi tahu mu sebuah kabar bahagia. Jadi perkenalkan ini Rose, kau pasti tak asing dengan wajahnya. Ia adalah kekasih baru ku" ujar Jinyoung

Rose mengulurkan tangannya dan berusaha diraih oleh Jennie.

"Perkenalkan nama ku Rose"

"Jennie imnida" ujar Jennie singkat.

Betapa terkejutnya Jennie mendengar hal itu.Terpancar senyuman palsu dari wajah Jennie. Tak ada lagi harapan untuknya. Jinyoung hanyalah sahabatnya dan hanya takdir yg dapat merubah itu.

"Selamat untuk kalian berdua, aku turut bahagia" ujar Jennie.

Yak mulutnya mungkin masih bisa berbohong namun hati lah yg tau kebenarannya. Kelopak mata Jennie membengkak seperti tengah menahan air mata di dalamnya.

"Ahh mianhae aku lupa, aku ada urusan mendadak, annyeong" ucap Jennie dengan terburu-buru.

Ia pun berbalik arah dan berlari meninggalkan Jinyoung dan Rose.

Di bawah derasnya hujan Jennie menjatuhkan air matanya, agar tak seorang pun tau bahwa ia sedang menangis.

"Ingin rasanya aku mengutuk perasaan ku!" seru Jennie sambil terus berlari melawan derasnya hujan.

Sebuah mobil putih yg tengah melaju kencang nyaris menabrak Jennie.

"Jennie-ah apa kau sudah gila? Apa yg kau lakukan?" triak seorang pria dari dalam mobil, yang tak lain adalah Jb

Tak menghiraukan derasnya hujan, Jb turun dan menarik Jennie membawa masuk ke mobilnya.

"Untuk apa kau lakukan hal ini hah? Dan mengapa kau menangis Jennie-ah?" tanya Jb

Tak sepatah kata pun terucap, Jennie hanya bisa memeluk Jb, ia sangat membutuhkan tempat bersandar di saat situasi itu datang.

"Kau berbohong padaku oppa, kau bilang bahwa perasaan cinta akan mengalahkan persahabatan, namun lihat ini! Bukan aku yang ia pilih melainkan Rose" Jennie terus menangis dalam pelukan Jb

"Jadi kau menyukai Jinyoung?"

"Iya dia yg sudah membuat ku seperti ini, dan aku akan menutup semua harapan bodoh ku ini" tegas Jennie

"Yang ku maksud bukanlah itu, pahamilah karena tak semua cinta berujung kebahagiaan. Hapus air mata mu, yang ku tahu seorang Jennie tak selemah ini" sahut Jb

~~~

Jennie terus menerus larut dalam kesedihannya. Hari-harinya kerap dihiasi air mata jika ingatannya tertuju pada Jinyoung lagi.
Belum berakhir penderitaan Jennie, namun muncul lagi kabar mengejutkan bahwa Jinyoung akan segera meminang Rose.

"Oh tuhan cobaan apa lagi ini?? Hm baiklah Jennie Kim, kau harus kuat! Yakinlah bahwa waktu akan berlalu" ujarnya

Goresan-goresan tinta ia tuangkan pada sebuah buku diary. Hanya disanalah ia bisa mencurahkan kekesalan, tangisan, dan apapun yang terngiang di fikirannya.

Tbc..

LOVEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang