Part 17

11.3K 775 108
                                    

Happy Reading!

*

Hari semakin larut, Hyujin membaringkan tubuhnya di atas ranjang king sizenya, rasa kantuk rupanya belum datang Hyujin padahal waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Hal yang tidak diharapkanpun terjadi, Hyujin tidak bisa tidur karena terus di bayang-bayangi oleh hantu sialan yang ia tonton tadi sore.

Hyujin terus membolak-balikan tubuhnya mencari posisi nyaman untuk tidur. Ia menoleh ke arah Sehun yang tengah duduk di sofa minimalis yang ada di kamarnya, sahabatnya itu tengah sibuk bermain game yang ada ponselnya.

Hyujin menolehkan pandangannya ke arah jendela yang terbuka. Angin malam terasa begitu dingin menusuk hingga ke tulang. Sepertinya angin berhembus kencang di luar sana dan akan turun hujan, ia bisa melihatnya lewat gorden yang terpasang di jendelanya. Melambai-lambai karena tertiup hembusan angin malam. Kilatan cahaya putih juga memancar melewati kamar Hyujin.

Hyujin menarik selimutnya hingga batas leher, tiba-tiba kilasan hantu sialan di film itu kembali teringat. Ini buruk, cuaca sangat tidak mendukung malam ini, di tambah kilatan cahaya petir mulai terlihat. Walaupun suara petir belum muncul, tapi gadis itu yakin bahwa sebentar lagi hujan akan turun. Cuaca akhir-akhir ini memang sulit di prediksi.

"Sehun-ah" panggil Hyujin.

"Hmmm" jawab Sehun seadanya, pria itu masih sibuk dengan ponsel di tangannya, membuat gadis itu mendengus.

"Bisa kau tutup jendela itu" pinta Hyujin

Sehun mendongakkan wajahnya, menatap Hyujin yang sudah membungkus diri dengan selimut merah mudanya. Pria itu menurut, lalu berjalan ke arah jendela yang terbuka

"Aigooo sepertinya akan turun hujan" ucap Sehun sambil melihat cuaca di luar.

"Bukankah ini sangat mendukung?" lanjut Sehun sambil tersenyum jahil pada Hyujin.

"Mendukung apa maksudmu?"

"Mendukung hantu untuk menakutimu hahaha"

"Aisssh!! Jangan bercanda Tuan Oh! Cepat tutup jendelanya!" teriak Hyujin kesal.

"Apa kau tau di cuaca seperti hantu sangat suka sekali--"...

Jledeeerrr!!!

"OMO!"

"AAAAAAAA!!!!!"

BRUGGGGH!!!!

Tubuh Sehun terjungkal saat tiba-tiba saja Hyujin menubruk tubuhnya, suara petir terdengar menggelegar membuat kedua sejoli itu terkejut. Bahkan Hyujin langsung berlari ketakutan dan memeluk pria itu dengan erat. Tubuh Sehun seketika mendarat ke lantai karena keseimbangannya menghilang akibat pelukan Hyujin yang tiba-tiba.
Tak bisa dipungkiri Sehun pun merasa  kaget mendengar suara petir tersebut. Dan tak lama kemudian rintik-rintik hujan mulai turun dan akhirnya semakin deras.

"Huwaaaa appaaaa!!" Hyujin berteriak ketakutan, mungkin jika ayahnya ada di rumah, gadis itu pasti langsung berlari ke kamar ayahnya.

"Hey tidak perlu takut, itu hanya petir"

Sehun berusaha melepaskan pelukan Hyujin, karena posisi mereka benar-benar membuat Sehun tidak nyaman, bagaimana tidak saat ini posisi Sehun setengah berbaring dengan Hyujin berada diatasnya, memeluknya dengan erat. 2 sikutnya bertumpu untuk manahan beban tubuh mereka agar tidak sepenuhnya berbaring di atas lantai yang dingin itu. Namun bukannya melepaskan, gadis itu malah semakin mengeratkan pelukannya. Sehun bisa melihat Hyujin tengah memejamkan matanya penuh ketakutan.

"Sehun-ah aku takut"  Hyujin  membenamkan wajahnya di dada Sehun. Pria itu menahan nafasnya sejenak, jantungnya berdebar kencang akan sikap Hyujin. Untung saja hujan turun sangat deras, jadi kemungkinan besar gadis itu tidak akan mendengar debaran jantungnya yang menggila.

Saranghae Mr. Cho (Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang