Part 14

8.8K 671 78
                                    

Happy Reading

Blamm!!!

Suara bantingan pintu terdengar di salah satu kamar gadis di kediaman keluarga Lee. Si pemiliki kamar sepertinya tengah di selimuti amarah saat memasuki rumahnya, itu terlihat jelas dari ekspresi wajahnya yang merah padam. Gadis itu Lee Yura, setelah memutuskan untuk pergi dari kantor Kyuhyun ia langsung mengurung diri di kamar di susul sang kakak yang tampak khawatir karena Yura tak merespon panggilannya sedari tadi.

"Ra-yaaa!!! Bukan pintunya!!" teriak Eunhyuk sembari mengetuk-ngetuk pintu kamar Yura. Namun gadis itu tak kunjung membuka pintunya, ia butuh waktu untuk sendiri.

"Ra-ya maaf atas kebodohanku tadi, aku benar-benar tidak sadar. Aku lupa jika kau menyukai Kyuhyun"

Hening tidak ada jawaban apapun dari dalam, hingga akhirnya Eunhyuk menyerah. Mungkin nanti malam adiknya bisa diajak bicara. Mengingat kejadian tadi siang, Eunhyuk merutuki kebodohannya sendiri. Seharusnya ia lebih peka terhadap perasaan Yura.

Tunggu, bukankah dulu Kyuhyun pernah bilang jika dia tertarik dengan adikknya? Tapi apa yang pria itu lakukan? Ah apa jangan-jangan Kyuhyun sudah tidak menyukai adiknya lagi karena gadis bernama Shin Hyujin itu?

"Aissssh ini membuatku pusing saja! Cho brengsek!"

.

.

Hyujin merapatkan tubuhnya di bawah kolong meja kerja milik Kyuhyun. Gadis itu tengah bersembunyi agar sang ayah tidak mengetahuinya. Untung saja bagian depan meja itu tertutup jadi ia bisa bersembunyi dengan aman di sana.

Saat Hyorin memberitahu ada Shin Tae-joon di luar, gadis itu kelimpungan. Ia panik kenapa ayahnya bisa ada di kantor Kyuhyun? Apa ayahnya mengetahui keberadaannya? Atau jangan-jangan ayahnya menyuruh seseorang untuk mengikutinya?

Hyujin meminta Kyuhyun untuk tidak memberi tahunya, walaupun Kyuhyun sangat ingin tapi ia tidak tega melihat wajah memelas Hyujin. Jadi sekarang ia akan mencoba bersikap biasa saja agar Tae-Joon tidak curiga.

"Ya Tuhan tolong selamatkan aku hari ini, aku takut melihat appa mengamuk lagi" Do'a Hyujin sambil menutup matanya.

Suara hentakan kaki terdengar memasuki ruangan Kyuhyun, Hyujin membekap mulutnya takut jika deru nafasnya terdengar oleh telinga ayahnya. Berlebihan!

"Silahkan duduk Tuan Shin"

"Terimakasih"

"Ada perlu apa Tuan kemari?" tanya Kyuhyun.

"Saya ingin membicarakan kerjasama kita Tuan Cho" Jawab Tae-joon. Kyuhyun baru ingat jika hari ini mereka memiliki janji untuk membahas kerjasama mereka.

Hyujin menghela nafas lega karena ayahnya datang hanya untuk membicarakan bisnis dengan Kyuhyun. Rupanya di tengah perang dingin saat di arpatemen Kyuhyun dulu, ayahnya masih menjalin kerja sama dengan Kyuhyun tanpa melibatkan masalah pribadi mereka ke dalam pekerjaan. Rupanya mereka sangat menjunjung tinggi profesionalitas. Dan Hyujin merasa senang, itu berarti hubungan ayahnya dengan Kyuhyun baik-baik saja.

"Maaf mungkin ini mendadak untukmu Tuan Cho. Perusahaanku yang ada di Jepang mengalami masalah, dan saya harus pergi kesana untuk beberapa hari ke depan. Jadi untuk memantau proyek kita yang baru aku tidak bisa menghadirinya".

"Ap.. Hmmppt!!"

Dukkk!

Hyujin hampir saja berteriak ketika mendengar sang ayah akan pergi ke Jepang. Bahkan kepalanya terbentur ke bagian atas meja. Membuat Tae-joon dan Kyuhyun refleks menoleh.

"Tuan Cho apa kau mendengar sesuatu?" tanya Tae-joon sambil menatap ke arah meja Kyuhyun, jantung Hyujin berdebar kencang rupanya sang ayah mendengarnya.

Saranghae Mr. Cho (Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang