13

945 81 5
                                    


Sakura duduk termenung memikirkan semua yang di ceritakan oleh Itachi tadi. Itachi dan anaknya sudah pergi sejam yang lalu. Awalnya Riku tidak ingin pergi, karena Itachi masih memiliki banyak kerjaan dengan terpaksa Riku mengikuti perintah Itachi dengan wajah tak rela.

Kakeru sedang sibuk memainkan rubiknya dengan tenang. Waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore dam Gaara masih belum kembali dari kantor. Kakeru menatap Sakura yang sedang duduk dihadapannya dengan wajah sedih. Kakeru menyerngitkan dahinya bingung, mengapa sang ibu terus saja berwajah sedih dari semenjak Riku dan ayahnya pergi hingga sekarang.

"Kaasan." Panggil Kakeru.

Sakura mengangkat kepalanya lalu memandang Kakeru."Ada apa Keru-kun? Kau lapar?" Tanya Sakura dengan senyum yang di paksakan.

Kakeru menggelengkan kepalanya. Ia mengelus jemari Sakura yang berada di atas ranjang."Mengapa Kaasan sedih? Apa aku berbuat salah?" Tanya Kakeru khawatir.

Sakura tersenyum tulus ke arah Kakeru. Pasti anaknya khawatir karena melihatnya sedih."Tidak Keru-kun, Kaasan hanya sedang memikirkan pasien Kaasan yang Kaasan tinggalkan. Mereka pasti sedih Kaasan tidak memeriksa mereka." Ucap Sakura.

Kakeru hanya mengangguk setuju mendengar ucapan Sakura. Kakeru sangat tau bahwa sang ibu sangat di idolakan di rumah sakit di Osaka maupun Tokyo. Pernah sekali Sakura tak masuk karena merawat Kakeru yang sedang sakit dan keesokkannya pasien Sakura menatap Sakura sedih karena ke absenannya kemarin.

"Kaasan kapan Tousan pulang?" Tanya Kakeru.

"Mungkin sebentar lagi Keru-kun. Kita tunggu saja." Sakura mengusap rambut raven sang anak dengan lembut. Rambut ini kenapa begitu mirip dengan rambutnya. Bahkan modelnya pun persis seperti lelaki itu.

Terdengar bunyi yang cukup nyaring yang berasal dari ponsel Sakura. Sakura meminta Kakeru untuk mengambil ponselnya yang berada di dalam tasnya. Dengan patuh Kakeru melakukannya. Sakura mengambil ponselnya dari Kakeru lalu mengangkat panggilan itu dengan tenang.

"Ne Gaa-kun, ada apa?" Kakeru kembali mendudukkan dirinya lalu memangdang Sakura ketika ia menyebutkan nama Gaara.

"Sakura maaf aku tidak bisa menemanimu. Atasanku menyuruhku keluar kota untuk membantu menangani masalah disana." Ucap Gaara menyesal.

Sakura menghela nafas "Tidak apa-apa Gaa-kun. Lalu sekarang kau sedang dimana?" Ucap Sakura. Entah kenapa ia merasa lega mendengar ucapan Gaara. Ia merasa belum siap melihat Gaara sekarang disaat hatinya sedang goyah.

"Aku sedang dirumah mengambil pakaian. Maaf aku tidak bisa kesana karena pesawatku akan berangkat pukul 04.30."

"Maaf Gaa-kun aku tidak membantumu. Tidak masalah kau tidak kesini. Jaga kesehatanmu Gaa-kun. Jangan bekerja terlalu keras." Ucap Sakura.

"Tak masalah Sakura yang penting kau cepat sembuh. Tentu aku akan menjaga kesehatanku. Baiklah aku tutup sekarang ya Sakura. I love you."

"I love you too Gaa-kun." Ucap Sakura lalu ia mematikan panggilannya.

Sakura menaruh ponselnya di meja. Ia bingung dimanakah ia harus menitipkan Kakeru."Keru-kun apakah malam ini kau mau tidur dengan Kaasan disini?"

Can We? Where stories live. Discover now