2.Introduction

204 23 5
                                    

-Tak kenal maka tak sayang tak sayang maka tak cinta-

Setelah keluarga gua dan baihaki pergi akhirnya kami kembali ke kamar dan merapihkan barang-barang. Butuh waktu yang lama bagi gua untuk rapih itu terbukti. Gua membereskan barang-barang dari jam 14.00 sampai jam 14.47 kebayang kan bagaimana susah nya perjuangan gua. Setelah selesai membereskan lemari belum sempat gua merebahkan badan. Tiba-tiba adzan berkumandang.

What the fuck.

Gua dan baihaki langsung menuju ke mushola. Dan untuk pertama kalinya gua melihat mushola tanpa pintu.
Cuma di pondok ini mushola tanpa pintu. Untung bukan tanpa tembok.
Bukan hanya di situ keunikan mushola pondok gua. Ketika gua mau masuk ke dalam di tempat wudhu nya. Yang terlihat bukan keran-keran. Tapi hanya bak besar yang panjang dan besar.
'Buset ini tempat wudhu apa kolam renang?' Begitu bunyi batin gua pas melihat bak itu.

Baihaki yang di samping gua pun tampaknya merasakan hal yang sama yaitu kaget

"Ayolah bim wudhu." Ajak baihaki. Lalu baihaki wudhu di bak itu. Gua mengikuti nya.

Baihaki selesai duluan sementara gua yang masih syok dengan kondisi ini. Wudhu tapi sayangnya tidak berjalan mulus akhirnya gua selesai dengan baju basah.

Mampus gua.

'Bisa-bisa gua di kira anak sd nih' begitu batin gua.

Setelah keluar dari tempat wudhu gua melihat sosok makhluk yang paling setia. Ya makhluk itu adalah baihaki. Baihaki adalah teman gua yang setia buktinya dia mau nungguin gua ini.

Di saat itulah hal mengerikan lain terjadi. Sarung gua melorot.
Mau bagaimana lagi gua kan selama di rumah sholat selalu dengan celana panjang bukan dengan sarung.
Gua membetulkan sarung gua. Tapi dengan kondisi yang tidak jauh beda. Tapi setidaknya untuk yang sekarang jauh lebih baik.

Setelah gua rasa sarung gua cukup kencang. Kami masuk beriringan.

Edan kok gua kayak orang homo sih.

Setelah sholat ashar kami mandi. Berkelana menuju pelosok pondok. Dan melihat-lihat kondisi rumah baru gua.

Lalu adzan maghrib berkumandang. Kami menuju mushola dan sholat maghrib.
Karena gua belum punya kenalan selain baihaki. Alhasil gua hanya bisa pergi dengan baihaki.

Setelah sholat maghrib kami beristirahat di kamar. Hanya berkumpul saja. Dan berusaha meng akrabkan diri dengan makhluk lain penghuni kamar ini.

Lalu sholat isya. Setelah sholat isya itu gua akhirnya mulai mengenal nama makhluk di kamar ini.

Yang pertama ada dua bersaudara mereka bisa dibilang. Orang yang rapih dan rajin. Yang satu bernama ade hilmi dengan kulit putih sementara satunya ahmad fadilah dengan kulit coklat.

Lalu ada tiga bersaudara dari alam indramayu. Yang satu bernama syamsul yang kedua zaenal yang ketiga rohim. Hanya zaenal dan rohim selalu bersama sementara syamsul ia lebih sering bergaul dengan teman baru.

Lalu adalagi yang berasal dari alam indramayu. Ia bernama david. Iya david. Muka dan namanya sama-sama keren. Jadi gua gak begitu kaget.

Lalu ada juga yang berasal dari daerah yang sama dengan gua. Namanya amar. Badan nya kecil. Sama kaya gua tapi bedanya gua tinggi ke atas dia ke bawah.

My Nyantri My TafakurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang