New life

195 17 12
                                    

-hidup itu pilihan kau buat pilihan dan jangan tengok ke belakang-
-the fast & furious : tokyo drift-
-(Han)-

Setelah jam 06.00 gua langsung bergegas menuju ke kamar mandi. Setibanya di sana. Gua tidak bisa langsung masuk begitu saja. Tapi gua harus mengantri. Iya ngantri. Lengkap ditemani dengan suara orang yang mengetuk-ngetuk pintu wc. Dan dari 15 pintu wc itu gua harus memilih salah satu dan duduk menunggu di depan pintu tersebut. Sama seperti milih pasangan. Meskipun gua belum pernah milih pasangan sih......

Gua harus teliti. Pintu mana yang paling cepat terbuka. Karena kehabisan akal. Akhirnya gua memutuskan untuk menggunakan mantra CAP CIP CUP. Mantra yang terkenal ampuh ketika UN yang biasa di gunakan pelajar dalam memilih jawaban ketika pengawas bilang "waktunya lima menit lagi.....".

Tapi kali ini gua pakai mantra ini untuk memilih pintu kamar mandi.

Sangat miris memang.

Setelah menunggu beberapa jam. Pintu yang gua tunggu akhirnya membuka juga. Dan menunjukkan wajah santri yang habis memasukinya......

Tanpa arahan gua langsung melangkahkan kaki kiri gua ke dalam.

Setelah mandi gua langsung pergi menuju kamar gua. Ketika sedang menggunakan seragam tiba-tiba........

"TEEEEEETTT....... TEEEEEETTT....... TEEEEEETTT.......". Suara aneh yang ternyata suara itu adalah suara bel. Sebagai tanda untuk pergantian aktivitas.

'Busyet masih lebih merdu suara kentut gua ini mah.....' begitu batin gua.

Setelah sudah rapih dan berdandan trendi untuk berangkat sekolah di pagi hari. Seorang santri memasuki kamar gua.

"Ayo semuanya kumpul di lapangan depan kamar....." ucap santri itu.

Karena sebagai santri baru kami semua hanya menjawab "iya kak"

Setelah semua santri dari seluruh penjuru kamar yang ada di asrama keluar dan berkumpul di lapangan, santri tadi berdiri di hadapan kami.

"Assalamu alaikum WR WB" ucap santri itu
"Waalaikum salam WR WB" jawab kami serempak.

"Perkenalkan nama saya asep uung saya pengurus bagian bahasa...... biasa di panggil akhi uung....... langsung aja..... entar ikutin yang saya ucapin ya...."

"Bismillahirohmanirohim...." tambah akhi uung dengan nada yang pertama kali gua denger.

"Bismillahirohmanirohim......" kami mengikuti dengan nada yang sama.

"Baabun..." ucap akhi uung

"Baabun..." kami mengikuti

"Door..." tambah akhi uung

"Door..."

"Baabun door....."

"Baabun door...."

"Kurosatun...."

"Kurrosatun...."

"Book..."

"Book..."

"Kurrosatun..... book"

"Kurrosatun.... book" kami masih mengikuti dengan setia.

Lalu akhi uung mengulang lagi dari kata baabun... hingga selesai terus berulang-ulang hingga tiga kali. Setelah sudah berbicara seperti itu akhi uung membalik papan tulis kecil yang dari tadi ia bawa.

My Nyantri My TafakurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang