Chp.1 Moving

702 31 4
                                    

Tokyo, Japan 2018. Tiga bulan kemudian...

Pagi itu seorang Pria melangkah masuk ke dalam sebuah toko barang antik. Ruangan lima kali enam itu terlihat kumuh dengan beberapa benda-benda usang yang jarang dibersihkan, beberapa jaring laba-laba terlihat menempel di sudut ruangan. Sempat tertahan di ambang pintu dengan langkah besar si Pria mendekat. Padahal dia baru saja terbang dari Amerika menuju Jepang. Namun, rasa penat yang dia dapat tidak dia rasakan.

"Konnichiwa," sapa si Pria.

Seorang Pria tua penjaga toko dengan rambut beruban tersenyum saat melihat kehadirannya di dalam. "Konnichiwa ada yang bisa dibantu?"

Si Pria menunjukan jam yang dia kenakan. Jarum jam dengan warna hitam-merah itu memberitahu segala hal. Dipersilahkan si Pria masuk, menuju lemari yang ada di sudut ruangan yang setelah dibuka membawa si Pria menuju lorong. Sebuah pintu terlihat setelah menyusurinya.

Setelah membuka pintu, terlihat ruangan empat kali empat di depannya dengan dua buah kursi, dan satu buah meja.

"Lama tidak berjumpa ... Arthur." Kalimat yang baru saja diucap sedikit memperjelas semuanya.

Leona Arthur seorang agent khusus yang menangani kasus dengan tingkat kesulitan tinggi. Beberapa kasus berat pernah dia tangani sendiri tanpa ada kesulitan. Pria dua puluh lima tahun yang lahir di Inggris dan memilih untuk menjadi agent untuk memenuhi keinginannya.

"Apa perjalananmu lancar?"

"Iya, tidak ada masalah dalam keberangkatanku tadi."

***

Hari berganri malam. Leona berjalan pelan saat dirinya mendapat tugas baru.Dia akan bertemu seorang klien tiga hari lagi, alamat akan dikirim kan sehari sebelum bertemu dengan si klien.
.Obrolan panjang bersama atasan lamanya cukup membuatnya benar-benar lelah.

Syukurlah, setidaknya dengan begini dia tidak perlu teringat dengan pria di dalam mall yang ada di Amerika. Kembali teringat mata coklat-kehitaman itu di dalam kepala. Pipi mengembang yang penuh dengan takoyaki serta wajah mengemaskannya. Bagaimana bisa Leona bertemu dengannya di dalam sana secara kebetulan. Padahal waktu itu dia sempat tersenyum saat mendengar pertanyaan yang pria manis itu lempar padanya meski dia tidak merespon sama sekali.

"Aku akan sangat beruntung jika dapat bertemu dengannya sekali lagi," gumam Leona dalam harap.

"Kamu mau ke mana sayang?" tanya seorang Ibu pada anaknya.

Suara yang cukup gaduh itu sontak membuat Leona menoleh. Matanya memicing coba menerka hal yang sedang terjadi, Leona sadar beberapa detik kemudian saat Pria manis itu melintas di sebelahnya dengan arah berlawanan. Dia mematung dengan jantung yang disadari berdegup dengan kecang.

"Dia pindah ke Jepang?" gumam Leona.

Dia menyadari sesuatu saat seorang pria berpakaian serba hitam membuntutinya. Leona mendekat dengan cepat dan tanpa menunggu lama dirangkul bahu si Pria untuk melindunginya.

Si Pria manis menoleh. "Apa yang kau lakukan?"

Leona tersenyum, merasa senang akhirnya dapat mendengar suara itu kembali setelah tiga bulan tidak bertemu. Entah takdir apa yang membawanya kemari. Namun, yang jelas Leona bersyukur, sebab dia menyetujui pemindahan area kerjanya. Tidak bisa dia bayangkan jika saat itu dia menolak untuk pindah.

I Love You But I Hate you (Revisi) ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang