ENAM

862 143 16
                                    


VOTE SAMA KOMENTAR :P

JANGAN JD SILENT READER YA



" Bukan aku yang kamu cari, karena aku tidak memberikan cinta untuk menyembuhkan luka, aku butuh tempat untuk bersandar bukan untuk dijadikan pelarian..."

– Tatjana -

" Aku ngga bisa menawarkan cinta, tapi aku bisa menawarkan kehidupan yang sempurna untuk kamu..."

– Samudra Resa Abianda -

*******

Samudra tidak bisa melepaskan pandangannya dari Tatjana yang sedaritadi sibuk bercengkrama dengan keluarga Samudra yang lain. Gadis itu nampak menonjol diantara yang lain walaupun baju yang gadis itu kenakan warnanya hampir senada dengan kerabat Samudra yang datang hari ini dan sepertinya kecantikan Tatjana lah yang membuat perbedaan dan membuat Samudra tidak bisa berpaling dari gadis itu sejak tadi.

" Buset, dulu kakaknya sekarang adeknya banget Sam?" celetuk salah satu teman Samudra yang ikut hadir di acara keluarga hari ini.

Samudra tersenyum kecil namun tatapannya tetap pada Tatjana yang sesekali melihat kearahnya, Samudra tahu gadis itu pasti sedang risih sekarang.

" Emang keliatan banget gue segitunya sama Tata ya?"

" Yaiyalah! Gini ya Sam, si Tata kan beda sama Gista, dan gue taulah gimana lo ke Gista, jadi sebelum lo deketin si Tata coba lo pikir lagi dengan serius, si Tata bukan pelarian dari Gista kan?"

Samudra menoleh saat mendengar pertanyaan yang sebenarnya menurutnya aneh. " Siapa yang bilang Tata pelarian sih, Dim?" tanya Samudra kesal.

Tawa kecil Dimas terdengar setelah mendengar nada kesal Samudra. " Selo, Sam. Gue kan Cuma nanya, nah, coba lo pikir kalau seandainya Tata mikir kayak gitu juga? Di umur segini udahinlah main – main, tar  lo nyesel pas lo terbang tau – tau disini si Tata udah nerima antrian khitbah"

Kali ini Samudra benar – benar ingin mengumpat setelah sekian lama tidak mengumpat, karena ucapan Dimas bisa saja benar. Tapi Samudra sendiri pun belum yakin apa yang sebenarnya terjadi antara dirinya dan Tatjana. Tapi satu hal yang Samudra tahu, ini bukan pelarian dari Gista, Tatjana lebih dari itu.

*********

" Abang terbang hari ini?"

Samudra masih menopang dagu menatap Tatjana yang hari ini terlihat menggemaskan dengan hijab berwarna merah muda dan juga gadis itu sedang mencoba liptint baru yang katanya dia beli dari temannya yang mampir ke korea dan Samudra bersumpah jika dia akan meminta temannya yang ada di Korea sana untuk memborong semua jenis liptint untuk Tatjana agar Samudra bisa melihat wajah menggemaskan dengan bibir merah strawberry itu setiap hari.

" Abang ih! Denger ngga sih Tata ngomong?"

Samudra mengangguk dan tertawa kecil lalu menyodorkan sebuah kotak kecil pada Tajana hingga membuat gadis itu menatapnya heran. " Nanti sore aku berangkatnya, ini kamu pakai ya, aku titip temen kemaren, dia lagi ke Praha, aku suruh cari gelang yang kayak gini biar di tulis nama kamu sekalian. Suka kan?"

Samudra melihat Tatjana mengerjapkan matanya beberapa kali lalu membuka kotak kecil itu dengan perlahan kemudian gadis itu beralih menatap Samudra. " Untuk Tata? Cantik, Tata suka. Tapi kok Bang Sammy kasih ini ke Tata? Biar apa?" tanya gadis itu sambil memperhatikan dengan jeli liontin gelang yang terbuat dari kayu yang terukit nama Tatjana.

Menuai Patah HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang