"Astaga Kaasan. Ini juga baru istirahat."
"Ingat sayang. Kalau nanti adikmu mengadu yang tidak-tidak, Kaasan tidak akan menolongmu pergi malam mingguan lagi."
Haruno Tayuya dan ancamannya. Karin menarik nafas. "Aku ke kelas Kula dulu Kaasan." Memutuskan sambungan ponselnya, Karin berjalan cepat menuju pintu keluar. Menolak halus ajakan ketiga temannya untuk ke kantin. Mengetahui keadaan adik cadelnya lebih penting sekarang.
Tunggu dulu!!! Mungkin ssebaiknya ia menemui Suigetsu dulu.
*********
Jam istirahat KHS
XI-01
"Akhilnya bel juga. Kula capek." Tanpa peduli buku dan kotak pensilnya berserakan di atas meja, Sakura mempertemukan pipi chubby-nya dengan meja. Menghadap Sasuke. "Sasuke-kun namanya siapa? Kula kan belum kenalan." Menatap Sasuke yang sibuk menyimpan kembali buku-buku milikiknya.
Gerakan tangan Sasuke berhenti. Ujung onyxnya melirik Sakura. Tidak berniat menjawab. Lebih memilih membalas email Itachi.
"Kalok begitu Kula panggil Sasuke-kun emmmmmm......" Jari kanannya mengetuk pelipis. Berfikir nama yang pas. "Aduh Kula panggilnya apa iya?" Bergumam.
Sasuke memutar mata. Gumaman tidak jelas Sakura sangat jelas di pendengarannya. Sakura itu gadis aneh. Jadi biarkan saja.
Posisi Sakura berubah. Duduk tegak. Pandangan lurus ke depan. Emerald memicing. Rambut kuning Naruto menjadi fokus utama. Ihhh lambutnya milip dulian.Nanti Kula mau makan dulian.
"Ada apa?"
Suara datar Sasuke di abaikan Sakura. Masih sibuk dengan pikirannya.
Sekarang Sasuke tau rasanya di abaikan. "Emmmmm Kula!" Sasuke merutuk. Panggilan imut itu sangat tidak cocok dengan lidahnya.
Sakura menoleh. Emerald melotot. Okey!! Sasuke mulai khawatir. Apa ia salah menyebut nama. "Tuh kan!! Sasuke-kun pasti fans-nya Kula. Kula kan belum kasih tau Sasuke-kun nama Kula." Jarinya menunjuk hidung Sasuke.
Sasuke menyesali khawatir tidak beralasannya. Memangnya kalau gadis ini marah apa pedulinya? "Kau sendiri yang mengatakannya saat berkenalan." Menurunkan jari Sakura. Meremas dua detik sebelum melepaskannya.
Bibir Sakura membentuk kerucut. Meniup telunjuk mungil yang menjadi korban Sasuke. "Tadi bokong Kula di siksa sekalang jali kula di lemas. Nanti kalau Kula sa......."
Sebelum Sakura menyelesaikan ocehan yang meruntuhkan parade Uchihanya Sasuke membekap mulut Sakura cepat. Bersyukur teman-teman sekelasnya memilih ke kantin setelah berkenalan dengan Sakura 15 menit lalu. Mau di taruh dimana wajah tampannya ini.
Sepertinya Sasuke melupakan sosok di meja paling depan.
"Yooo Teme!!!! Apa maksud Kula-chan?" Naruto berteriak heboh. Beranjak mendekati meja Sakura dan Sasuke. Melupakan catatan yang belum di selesaikanya. Matanya mengedip mesum.
Jelas hari ini hari sial Sasuke. Otak jeniusnya mencari alasan. Gawat kalau mulut ember Naruto di penuhi deterjen. Bisa berbusa seluruh isi sekolah menggosipkannya. Merasakan benda lunak dan basah di telapak tangannya seketika alasan untuk naruto pupus. Onyx-nya mendelik horor mengetahui benda apa yang bermain di telapak tangannya sekarang. Cepat tangannya menjauh dari bibir Sakura. "A..ap..a ya.ng ka.. u la.kuk..kan?" terbata. Buru-buru mengusap sisa liur Sakura di celananya. Astaga Sasuke tidak pernah merasa sejorok ini.
Sakura nyengir. Mengusap bawah bibirnya. "Kula nggak bisa ngomong kalok mulut Kula di tutup." Emerald bersinar polos.
Sasuke menggeram. Mau marah nggak tega. Meringis melihat korban keganasan lidah Sakura. Ahhh kenapa bukan mulutnya saja yang membekap Sakura tadi. Ehem!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakula Blush On (Completed)
FanfictionCADEL, POLOS,IMUT. Semua menganggap Haruno Sakura gadis sempurna. Kaya, cantik, imut, polos, cerdas. okeyyyyyy itu menurut orang-orang yanng belum berinteraksi langsung dengannya. lohhhhhhhhh???????