Jangan mengharapkan ada konflik seberat gajah di SBO. Ini murni ffn gaje dng bahasa campur aduk dng konflik seringan kapas :)
Character Sakura sengaja sy buat diluar logika :)
Jadi sy harap tidak ada yg protes pada sifat Sakura :) mksh.
****
BUAT YG UDH KOMEN CHAP SEBELUMNYA SY UCPKAN MKSH MKSH MKSH. KOMEN dan VOTE KALIAN ADALAH ENERGI BUAT SY :)
"KYAAAAAAAAA Sasuke-kun tertawa."
"Dia semakin tampan."
"Mimpi apa aku semalam kyaaaa aku tidak percaya ini."
"Ahhhh apa aku masih hidup?"
"kyaa bla..bla..bla."
Serentetan pekikan tidak jelas menyadarkan Sasuke. Bibirnya mengatup rapat. Tidak percaya akan kelepasan seperti ini. Membangun sifat cool yang masih tersisa, Sasuke melangkah angkuh melewati Sakura dan Karin. Tujuannya hanya satu, UKS. Mengabaikan jeritan-jeritan centil yang menyebut namanya.
"WOYYY TEME MAU KEMANA??" Naruto berteriak heboh pada Sasuke yang mengilang dibalik pintu. Nihil, tidak ada jawaban.
Bibir Sakura mengerucut. Tidak menyukai kepergian Sasuke. Karin segera mencari aman. "Ke kantin ayo." Bisa gawat kalau Sakura menangis. Tunggu? Untuk apa si cadel ini harus menangis? Karin mengutuk kata yang sempat terlintas dibenaknya. Mana mungkin Sasuke mempunyai hubungan special dengan Sakura. Selera Sasuke itu tinggi. Karin paham itu.
"Bentar lagi bel masuk." Naruto menghentikan niat Karin menyeret Sakura. Mengamati Sakura dan Karin bergantian.
Sakura mengangguk imut. Duduk kembali di kursinya. "Naluto benal. Kula tidul saja." Melipat tangan diatas mejanya. Menjadikan bantal.
Sontak Naruto dan Karin memutar mata. "Kalau tau mau masuk jangan tidur Kula." Karin mengoceh. Bersidekap.
Sakura diam.
"Masa dia sudah tidur." Naruto takjub. Mensejajarkan kepalanya dengan Sakura. Mencoba mengintip. Karin menarik kuat surai Naruto agar menjauh dari wajah Sakura. Bahaya kalau Naruto lagi modus.
Naruto mengusap kepalanya. Menatap Karin kesal.
"Apa?" Karin berkacak pinggang. Aura menyeramkan menguar dari tubuhnya. Beberapa siswi bergidik.
Naruto setuju kalau ada yang mengatakan Karin mirip induk Singa. Tidak ingin harga diri sebagai lelaki akan runtuh karena adu urat dengan Karin, Naruto kembali ke mejanya. Menyelesaikan kewajiban yang seharusnya selesai dari beberapa menit lalu. Mencatat.
Karin mencibir punggung Naruto, lalu mencolek bahu Sakura. "Kula minggir sedikit. Neesan mau duduk."
"Ihhh Kula lagi tidul. Jangan ganggu Kula." Sakura merengek. Masih setia dengan posisinya. Kepala telungkup diatas meja.
Ingin sekali Karin menjitak kepala Sakura. Mana ada orang tidur bisa bicara. "Kalok tidur kenapa bicara?" menelusuri sekitar kelas. Lega tidak ada yang mengetahui obrolan anehnya dengan adik semata wayang.
Sakura semakin menyamankan kepalanya. "Kan Kula tidak bisu."
Oh jawaban yang bagus. Apa Karin bisa bertepuk tangan sekarang? Ingin sekali ia mengatakan itu tandanya Kula tidak tidur, berani mengatakan itu berarti ia sudah siap meladeni ucapan aneh Sakura selanjutnya. Sayangnya Karin tidak siap. "Iya udah, Kula tidur saja dulu." Sakura menggerakan kepalanya sebagai respon. Setengan menunduk, Karin berbisik di telinga Sakura. "Jangan bahas gambar alien yang Kula lihat di kamar Sasori pada Sasori atau siapapun okey!" Karin mencoba menyelamatkan harga diri Akatsuki yang hampir goyah karena Sakura. Akatsuki harus berterimakasih pada tawa Sasuke. Karin tidak ingin membayangkan reaksi warga KHS kalau tahu anggota Akatsuki dikatakan alien gara-gara wajah mereka berlepotan cake.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakula Blush On (Completed)
FanfictionCADEL, POLOS,IMUT. Semua menganggap Haruno Sakura gadis sempurna. Kaya, cantik, imut, polos, cerdas. okeyyyyyy itu menurut orang-orang yanng belum berinteraksi langsung dengannya. lohhhhhhhhh???????