Chapter 09

8.7K 743 39
                                    

Kemarin ada yg tanya,

--kk SBO tamatnya di chap brp????

Dri awal sy sudh rencanain fic ini gk lbh dri 20 atau bisa kurang.

AWAS TYPO!!!
-----------------------------------------------

"Hari ini Gai Sensei tidak bisa mengajar. Ada urusan. Jadi kita disuruh diam di lapangan sampai pelajaran olahraga selesai. Terserah mau main basket, bola atau apa yang penting jangan masuk kelas."

Pengumuman ketua kelas XI-01 disambut sorakan bahagia siswa dan siswi kecuali Sasuke, Neji dan Gaara yang hanya diam. Bukan tidak senang, mereka terlalu malas menjerit-jerit seperti Naruto dan Kiba.

"TIDAKKKKKK!

Teriakan menggema Lee sukses menghentikan kebahagiaan XI-01 sedetik sebelum sorakan kebahagiaan kembali memenuhi lapangan. Tidak peduli pada aksi lebay Lee. Beruntung tempat mereka cukup jauh dari gedung utama.

"Ayo main basket." Naruto berseru heboh yang langsung di setujui beberapa siswa termasuk Neji, Gaara, Sai, Kiba dan Sasuke. Siswa lainnya lebih memilih sepak bola termasuk Shino meski kekurangan tim. Lee lebih memilih kembali ke kelas. Meratapi kesedihannya.

Sebelum mengikuti sahabat-sahabatnya yang berjalan lebih dulu ke lapangan basket, onyx Sasuke bergerak mencari posisi gadis yang berhasil mengambil hatinya. Tersenyum tipis menemukan Sakura berdiri cukup jauh darinya bersama Ino, Hinata dan Tenten. Entah membicarakan apa sampai gadis yang disukainya ikut tertawa. Penampilan tubuh Sakura yang di balut seragam olahraga berwarna putih dengan sedikit garis biru membuat Sakura terlihat manis di matanya.

Teriakan Kiba dari area basket menghentikan kegiatan Sasuke. Sedikit tidak rela Sasuke mengalihlan fokusnya dari Sakura. Berlari kecil menuju para sahabatnya yang menunggu. Tepat ketika Sasuke berbalik, emerald menoleh kearahnya.

"Lihat apa Kula?" Ino yang berdiri di hadapan Sakura mengikuti arah pandang Sakura. Nihil, Ino tidak menemukan apapun selain anak basket yang memperebutkan bola.

"Kula lihat Sasuke-kun. Tapi Sasuke-kun nggak lihat Kula." Sakura menjawab jujur.

Jawaban Sakura mengundang kikikan Tenten dan Ino. Hinata yang berdiri disamping Sakura hanya tersenyum. Melihat reaksi teman barunya, cekikan Sakura meluncur begitu saja tanpa tahu apa yang mereka tertawakan.

Meredakan rasa gelinya karena kejujuran Sakura, Ino berkata. "Ya sudah kita duduk disana." Menunjuk pohon besar tidak jauh dari lapangan basket. Tempat yang kadang di gunakan anak basket berlindung dari sinar matahari.

"Biar Kula puas lihat Sasuke." Tenten menimpali dengan nada menggoda.

Tanpa malu Sakura mengangguk semangat, berbeda dengan Hinata. Memikirkan akan melihat Naruto membuatnya gugup dan malu.

"Sepertinya ada yang malu." Ino mencubit pipi halus Hinata yang merona pelan. Gadis itu semakin menunduk malu. Menautkan jari-jarinya salah tingkah.

"Hinata-chan  malu lihat Sasuke-kun?" Sakura salah pengertian. Menggaruk pipi tembemnya menggunakan telunjuk.

Ino tertawa. Hinata menjawab malu. Memainkan jarinya gugup. "Ti...dak Kula-chan."

Masih tidak mengerti, Sakura membalas. "Kata Ino-chan begitu."

"Hinata malu pada Naruto." Tenten berbaik hati menjawab Sakura. Hinata semakin memerah. Ino mencolek dagu Hinata usil.

Mulut mungil Sakura membentuk huruf O membuat Tenten gemas. "Kula tidak malu lihat Naluto." Seakan menemukan  gudang Hello Kitty, Sakura menjawab bahagia.

Sakula Blush On (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang