Lapangan basket KHS02.34 PM
"Tunggu disini! Habiskan rotinya!" Sakura mengangguk. Menggigit kecil ujung roti coklat yang dibelikan Sasuke di kantin. "Aku kesana dulu." Sasuke menunjuk kumpulan anak club basket yang menunggunya ditengah lapangan. Beberapa dari mereka melempar senyum penuh arti. Sasuke memilih pura-pura tidak melihat.
Menelan rotinya cepat, Sakura berkata sambil menunjuk bangku panjang yang disediakan di pinggir lapangan. Tempat yang biasa dipakai anak basket beristirahat. "Kula duduk disana saja iya." Sasuke mengangguk. Memberikan kode pada Naruto yang meneriakinya dari tengah lapangan untuk menunggu. "Apa nanti Sasoli-nii dan Kalin-nee lihat Kula?" Sakura melanjutkan polos. Meminum jus strawberry di genggaman kirinya.
Sasuke diam beberapa detik, lalu menjawab spontan. "Kalau mereka tidak datang, aku yang antar." Sasuke bersiap menarik kembali tawaran spektakuler-nya. Terlambat, anggukan semangat Sakura memupuskan niatnya begitu saja.
Tidak ingin lagi bersikap diluar kebiasaannya 16 tahun ini, Sasuke segera meninggalkan Sakura, berharap basket mampu mengembalikan pikiran warasnya. Sakura yang melihat langkah buru-buru Sasuke mengerutkan dahi bingung. Sesekali bibirnya terbuka, siap menikmati nikmatnya roti cokelat dipadu manisnya strawberry.
"Sasuke-kun kenapa iya?" disela kunyahan bibirnya bergumam. Melangkah mendekati bangku panjang yang ditunjukannya pada Sasuke beberapa menit lalu.
""KYAAAA SASUKE-KUN KEREN."
"GAARA SENPAI I LOVE YOU."
"KYAAAAA SASUKE-KUN AKU PADAMU."
"NEJI-KUNNNN AYO KITA KENCAN."
"KYAAAAAAA."
"AHHHH LEE MINGGIR!!!"
Sorak-sorai dari bangku penonton yang menandakan latihan tim basket Konoha High School sudah dimulai berhasil mengalihkan fokus Sakura pada dua asupan di tangannya."Hihihi meleka sepelti Kalin-nee suka teliak-teliak." Zamrudnya menyinar geli menatap deretan gadis yang berdiri di bangku penonton. Gioknya berpindah menyorot tengah lapangan. Kembali terkikik saat menyaksikan teman sekelasnya, Rock Lee melempar ciuman jarak jauh pada deretan gadis di pinggir lapangan. Kontan mereka melantunkan seruan 'wuuuuu' bersamaan kearah Lee yang kini diseret Naruto untuk melanjutkan permainan mereka.
Zamrud Sakura mencari sosok Sasuke. Lengkungan polos terukir indah di bibirnya menemukan Sasuke melempar bola kearah ring. Sorakan kembali menggema saat lemparan Sasuke tidak meleset.
"Kula!"
Sakura mencari sumber suara. Tersenyum saat menemukan Ino dan Hinata melambai ke arahnya. Cepat-cepat tangannya yang memegang jus kotak terangkat. Balas melambai.
"Duluan iya." Ino berkata.
Sakura mengangguk. Ino dan Hinata berlalu menuju gerbang yang masih cukup ramai. Tidak lagi melihat punggung dua teman barunya, atensi Sakura kembali ke tengah lapangan. Tidak sengaja zamrudnya menangkap sosok Karin. Bibirnya hampir terbuka memanggil Karin yang berdiri didekat bangku penonton namun urung ketika Karin menjauhi lapangan bersama dua temannya.
"Sendiri?"
Suara dari sampingnya mengalihkan fokus Sakura. Menatap bingung sosok pemuda bersurai hitam tiba-tiba duduk disampingnya. "Aku Menma." Menma mengulurkan tangannya pada Sakura. Tidak lupa memberi senyum sejuta watt berharap si murid baru yang diceritakan sepupu kuningnya tergoda. Yupz Menma berada disini karena cerocosan ember Naruto satu jam lalu saat sepupu kuningnya bermain ke kelasnya. Dengan seribu alasan ia berhasil bolos latihan basket hari ini meski sempat mendapat ceramah tanpa makna Neji, si kapten.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakula Blush On (Completed)
FanfictionCADEL, POLOS,IMUT. Semua menganggap Haruno Sakura gadis sempurna. Kaya, cantik, imut, polos, cerdas. okeyyyyyy itu menurut orang-orang yanng belum berinteraksi langsung dengannya. lohhhhhhhhh???????