Chapter 5

473 76 4
                                    

Asha dan Calum turun dari kereta, dengan muka kesal Asha dan muka santai Calum, mereka masih nggak tau mau tidur di hotel mana.

tiba-tiba, ada telfon dari Arif, Asha berhenti sebentar dan menjawab telfon dari Arif– karna kalo dia nggak jawab tamatlah riwayatnya.

"hal–"

"woi setan! kata Dera lo nggak ada guide disana? terus lo sama siapa anjing?!"

"Astagfirullah, abang, gue sama Ca– maksud gue sendiri, nanti gue pake gps santai elah, 'kan tinggal tanya-tanya, nggak usah panik, oke?"

Arif menghela diujung sana. "yaudah, baek-baek lo di kota orang, kabarin gue, jangan bikin khawatir, ya?"

"iya."

"yaudah, gue matiin ya."

sambungan terputus, emang gini sifat Arif, ngeselin sih iya, tapi kalo udah menyangkut keamanan adiknya dia bakalan serius dan ngejaga Asha.

"Oh sendiri?"

Asha menoleh, "Elah alay nih, biar nggak di introgasi, anjir."

"Yaudah." Calum mengambil ponselnya. "Nih ada hotel di Malioboro, di jalan Sosrowijayan." katanya, memberi foto hotel yang ada di ponselnya.

"Hm .. nggak meyakinkan."

Calum mendecak, "Gue berkali-kali nginep disitu kalo ada sodara, luarnya emang aneh tapi dalemnya kayak hotel yang lain kok, wi-finya juga cepet abis."

"Yaudah deh, hehe."

akhirnya dari stasiun, mereka lebih memilih berjalan kaki ke Malioboro– karna dekat.

mereka menikmati orang-orang berlalu-lalang, pokoknya kalo kata Asha, Jogja adalah kota paling enak buat bersantai.

tak terasa mereka sudah di Jalan Sosrowijayan, lalu Asha melihat hotelnya, dengan keyakinan dia memasuki hotel diikuti Calum dibelakang.

"mba, 2 kamar dong buat 7 hari, ada?" tanya Asha harap-harap cemas karna dia mesan hotelnya dadakan.

Mba resepsionis masih berkutat dengan komputernya, "Oh ada ini, mba, tapi sisa satu." katanya.

Asha menoleh ke Calum dengan wajah tertekuk. "Gue nggak mau ya satu ranjang sama lo."

Calum yang sedang memainkan ponselnya mendongkak. "Lah, gue kan ada kos-kosan disini sama temen-temen gue."

wajah Asha memerah, berbalik ke meja resepsionis. "iya mba, nggak jadi dua, satu aja."

"ok."

Asha merebahkan badannya dikasur empuk hotel ini, kamarnya luas, tapi nggak dengan liftnya.

sumpah deh, baru kali ini Asha menemukan jenis hotel denganift terkecil, bener-bener kecil kayak persegi panjang yang nggak panjang-panjang amat.

tapi bener kata Calum, dikamarnya bener-bener enak dan wi-finya cepet banget.

tok tok tok!

"nahloh, mampus gue." kata Asha. "Siapa anjir itu? ihh takut setan woi elah, yaAllah berikanlah hamba kekuatan tapi hamba belum mau mati gimana ini!! tolong ham–"

"–ini Calum! bukain pintunya– siapa sih namanya anjir."

Oalah Calum bego.

Asha membuka pintunya, membuat pose sekece mungkin walaupun mukanya udah asem parah.

"Gue minta nomor lo sini, apa nggak ID line deh, biar gue tau lo mau kemana besok." katanya.

"Ya."

Asha mengambil ponsel Calum dan mengetikkan ID linenya, lalu menekan tulisan 'add'.

"Ohya, nama lo siapa tadi?"

Asha mendengus. "Asha." lalu menutup pintunya tepat di wajah Calum.

"astaghfirullah, untung gue masih diberi hidung walau pas-pasan."

demi apapun, Asha lagi nahan tawa sekarang.

dan berujung Asha mau boker.

++

PEA IH WKWKKWKW

btw sumpah itu nama hotelnya hotel malioboro, dan sumpah itu wifinya kenceng parah DAN SERIUS liftnya kecil bgt huhhuhh sedi

yauda ih biarin aja

6 August 2017

Jogja • cth ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang