Chapter 6

458 82 0
                                    

Bangun dari tidur cantiknya tadi malam, Asha langsung ke kamar mandi dan mengatur ke air hangat.

emang dasarnya Asha kalo mandi pake air hangat bisa lupa waktu, kayaknya ini udah satu jam lebih dia dikamar mandi– dan jangan lupakan tangannya yang mulai keriput.

Asha mengeringkan tubuhnya lalu memakai bajunya yang sangat kebesaran.

saat keluar dari kamar mandi, ia mendengar bunyi freecall yang sangat berisik, kok dia nggak denger ya daritadi?

sibuk nyanyi.

incoming call..
Calum

Asha pun menerimanya lalu menggunakan speaker karna dia harus memasukkan barang-barang ke tasnya.

"woi, lo dimana anjir dari tadi pagi jam enam gue di lobby jam setengah tujuh gue udah nelfon lo berkali kali, dan lo liat nggak sekarang jam berapa? jam sembilan."

Asha memasukkan chargeran. "iya sori sori, gue jam setengah tujuh mandi."

"HAH?! Demi apa lo mandi lama banget, setan. emang dasar cewek, mandi aja lama banget, apalagi make up, dan lo nggak make up-an kan?!"

"nggak anjir, pake bedak sama parfum aja."

"yaudah gue tunggu di lobby, supirnya gue nanti kita searching aja lo maunya kemana."

"iya."

Calum mematikkan sambungan, dengan cepat Asha meraih tas selempangnya dan memakai sepatunya, jangan lupakan kunci hotel.

Sesampainya ia di lobby, Asha melihat Calum lebih rapih dibanding sebelumnya, tangannya memegang ponsel dengan raut bosan.

"yok lah, Cal." ajak Asha. "lama lu, elah."

"eh, gila lo, gue daritadi nungguin lo ya sekarang lo malah bilang gue lama, otak dimana mba'e?"

Asha terkekeh, "udah kuy."

••

tujuan utama mereka saat ini adalah; Tebing Breksi.

Asha kurang tau sama tempat ini, tapi kalau kata Calum cocok dijadikan tempat foto-foto.

Setelah membayar dan memarkirkan mobilnya, Asha menyerngit heran. "ini tinggi lho, cal .."

Calum mematikan mesin mobilnya. "lah trus?"

"pegel, cal."

"ngga usah manja, deh." katanya. "yuk turun, durasi, durasi."

asha mendengus, elah baru kenal aja kek gini, ngeselin parah. batin Asha.

Asha pun turun dari mobil, dan langsing merasakan sejuknya angin di tebing ini.

"naik, yuk, diatas enak parah." ajak Calum, Asha mengangguk.

dan nggak lupa, Asha memfoto segala arah dengan kameranya.

tiba-tiba, Calum merebut kameranya, Asha nyaris menjerit karna ia pikir calum adalah orang jahat yang mau maling kameranya.

sebelum teriak, calum bilang. "buru ambil pose, gue fotoin."

++

dikit ya hehe g p p

BTWWWW pada suka ga si sm ff gue, bosen ya?

24 August 2017.

Jogja • cth ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang