Bonus Chapter!

566 66 0
                                    

hi. i'm back with a bonus chaaaapter! hope u enjoy it, 'cause when i made it i'm still im sk00l.

Asha menghela nafasnya, ia sudah wisuda tahun lalu dan sekarang ia menjadi seorang designer.

Jujur, menjadi designer itu sulit, Asha pernah tidak tidur seharian karna mengerjakan sketsa dress yang lumayan rumit.

Dan esoknya, ia pun tak tidur lagi karna menjahit bajunya sampai subuh, dan bisa dibilang, ia tidak tidur 2 hari.

Setelah itu, Asha drop dan Arif yang sudah menikah dengan Chilla akhirnya membawa Asha ke rumah sakit terdekat.

Asha belum tidur lagi, sekarang jam 1 pagi dan Asha masih tetap menjahit, dan membuat semuanya sendiri.

Asha terbatuk pelan, dia mengambil gelas kecil dan menuangkan bubuk kopi dan menyeduhnya.

Asha menutup matanya pelan sambil mengaduk kopinya, setelah selesai, ia membawa kopinya ke meja kerjanya yang sudah tidak teratur lagi.

Ia menyesap pelan kopinya, dalam hatinya menyemangati raganya agar cepat menyelesaikan baju yang sudah dipesan oleh seseorang yang mau menikah— katanya.

Dan akhirnya, tepat jam 4 pagi, Asha menyelesaikan bajunya. Sementara ia harus bertemu kliennya jam 6 pagi, jadi ia memutuskan untuk tidur sementara.

Dan akhirnya ia terlelap.

••

"anjir, udah jam berapa?!" Asha membelalak melihat jam dinding pukul setengah 6, buru-buru ia mandi dan memakai bajunya.

Ia memperbanyak semprotan parfum dibadannya karna tadi ia hanya mandi memakai sabun seadanya dan sikat gigi.

Ia mengambil semua peralatannya dan tentu bajunya, dan dengan itu ia pun segera turun dari apartement-nya.

Ia merogoh sakunya mencari kunci mobilnya, tapi nihil. ia menghela nafas lalu berlari keatas— tanpa lift.

sesampainya di kamar apartement, ia mencari kunci mobil dengan grasak-grusuk efek panik, dan ia menemukannya di samping tv.

"Gotcha," ia mengambil kunci mobilnya dan mengunci pintu dan langsung melesat.

Untungnya, hari ini nggak macet, jadi Asha masih bisa kebut-kebutan menuju salah satu mall ternama di Jakarta yang lumayan jauh dari apartementnya.

1 Jam berlalu, dan ia baru sampai di mall itu, buru-buru ia mencari parkiran, membawa peralatannya, mengunci mobil dan langsung berlarian ke mall.

di tempat pertemuan itu berada, Asha terengah-engah dan buru-buru mencari seseorang yang telah memesan bajunya— Bu Driana.

tapi nihil, nggak ada sama sekali bu Driana disana, Asha menghela nafas, baru kali ini dia ditinggal klien karna lama.

baru saja dia ingin keluar dari tempat itu, seseorang menepuk pundaknya.

"Maaf, saya yang gantiin Bu Driana, saya ngeliat mba clingak-clinguk dan saya mikir itu mba, bener 'kan?" tanya seseorang, Asha semangat '45 langsung memutar badannya.

dan semangatnya runtuh.

itu orang yang sedang ia hindari akhir-akhir ini.

calum hood.

"l-lho .. ?" Asha terkaget-kaget, matanya berkaca-kaca.

Sama dengan Calum, ia shock. "A-asha .. ?"

"L-lho .. ? l-lo mau n-nikah?" Asha shock, karna terakhir kali, calum telah memutuskan Shera dan berpaling padanya dengan cepat.

secepat itu.

calum menghela nafasnya. "duduk dulu," katanya.

akhirnya asha yang sudah lemas terduduk, matanya sudah merah.

"jadi .. lo menjadi seorang designer?" tanya calum basa-basi.

"to the point aja."

calum menghela. "nggak. gue nggak nikah," ujarnya yang membuat Asha mengangkat alisnya bingung.

"terus, gaun ini, tuxedo ini, buat apa?" tanya Asha.

calum menunjuk peralatan yang di bawa asha. "kakak gue, kakak gue yang nikah."

dalam hati, Asha menghela nafas lega.
"gue tau lo masih sakit hati sama yang dulu," calum berkata pelan. "gue baru sadar, dari dulu lo yang selalu bantu gue, gue juga bingung kenapa gue bersikap baik sama lo padahal gue sendiri punya pacar, yaitu musuh lo sendiri.

"gue denger dari arif, dia ngejelasin semua masalah lo sama shera, gue minta maaf dulu gue terlanjur santai sama lo, maaf banget, gue gasadar. gue bego," jelas calum panjang lebar.

"cal." panggil asha pelan, "ini udah terjadi lama banget. gausah diulang lagi, capek dengernya."

calum tersenyum, "lo udah maafin gue?"

"udah— nggak tau."

"serius," calum terkekeh pelan. "kalo belom, gue akan deketin lo lagi kayak dulu dan buat lo maafin gue."

"y-yaudah .." asha menunduk, "bukan salah lo juga, guenya aja yang kebaperan."

calum mendecak. "sha udah ih."

"iya," asha mengangkat kepalanya, menatap calum.

"sha."

asha mengangkat sebelah alisnya, "ya?"

"jalan, yuk."

++

tUH BONUS BONUS BONUS NTAR W MAU BUAT XTRA CHAP AH MAU NULIS ANAKNYA WKWKWKKWKWKWKWKWK

eh anaknya ya

bukan "cara buat anaknya"

hehe. luv y

mulmed membuktikan bahwa saya masi disekolah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jogja • cth ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang