Chapter 7

420 71 0
                                    

me ngetiknya lagi di skula ya kawan, sambil denger amnesia he he he

+

Setelah menaiki tangga yang cukup tinggi di tebing breksi, benar aja kata Calum, disini sejuk banget dan memang enak buat foto-foto.

"suka, nggak?"

Asha menoleh, lalu mengangguk antusias. "iya, woi. parah."

Calum terkekeh, "kan udah gue bilang."

Asha lari ke tempat yang ada tempat duduknya, lalu duduk, Asha lagi senyum-senyum sendiri karna seneng banget dia nggak bakal pernah liburan gini sama keluarganya.

"Asha!"

Asha menoleh sambil tersenyum.

cekrek!

"ih kok lo sadar kamera parah si?!" protes calum, Asha cuma terkekeh.

"apasih yang ga gue bisa?"

"mencintai aku apa adanya."

"berak." Asha cekikikan.

tiba-tiba calum menepuk mulut Asha pelan. "cewek ngomongnya jaga."

"y aja."

"bahasa aja ga dijaga, apalagi suami lo nantinya?" calum mengotak-atik kameranya.

"yaampun, masih ntar kali, mikirnya jauh bener." ucap Asha sambil menikmati pemandangan. "emang siapa si yang bakalan jadi suami gue? emangnya lo tau?"

"tau." tatapan calum bertabrakan dengan mata asha. "gue."

++

29 August 2017.

Jogja • cth ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang