Biasanya Taehyung tak pernah makan siang di luar selama bekerja. Namun setelah intensitas laporan keuangan yang harus ia kerjakan semakin bertambah-karena Jeon Jungkook yang menyuruhnya bahkan dengan tambahan membuat laporan hasil meeting-Taehyung jenuh juga. Dan perut keroncongan membuatnya sulit untuk berkonsentrasi. Bagaimana mungkin Taehyung tak bisa berkonsentrasi sementara deadline dan kerja lembur menghantuinya?
Tak terasa Taehyung sudah sampai di kedai sederhana yang waktu tempuhnya tak sampai tiga menit dengan berjalan kaki. Ia masuk ke dalamnya, memesan makanan lalu mencari tempat duduk yang kosong. Ia melihat ada satu bangku kosong di samping seorang lelaki tak ada yang menempati.
Taehyung menghampirinya, seulas senyum simpul tampak di bibirnya. "Maaf, boleh duduk di sini?"
"Tentu saja," jawabnya. Taehyung mendudukkan diri di kursi sebrang, berhadapan dengannya.
Baru Taehyung sadari, ia mengenal lelaki di hadapannya. Min Yoongi, kolega Jimin. Taehyung cukup mengenalnya dari rekan kerja seruangan dengannya itu.
"Taehyung?"
"Hallo Yoongi-hyung," ujar Taehyung sembari menarik sudut-sudut bibirnya ke atas.
"Kau tak bersama Jimin?"
"Jimin sedang sibuk dengan laporan yang sedang dikerjakannya." Taehyung mengambil sumpit, lalu mulai mencicipi makanannya.
Yoongi mengangguk, lalu mendengus. Sepertinya ia kecewa tak bisa bertemu dengan Jimin? Taehyung tak tahu pasti.
Beberapa saat mereka makan dalam diam, sibuk dengan pemikiran masing-masing. Tak terasa sudah lima belas menit berlalu dan piring di hadapannya telah kosong. Makanan Yoongi masih belum sepenuhnya habis.
"Aku duluan ya, Yoongi-hyung."
Yoongi hanya membalas dengan anggukan. Setelah itu, Taehyung beranjak keluar dari kedai makan.
Masih tersisa kurang lebih tiga belas menit lagi. Taehyung masih bisa pergi dulu ke taman untuk duduk bersantai di bawah pohon rindang.
Setelah sampai di bangku yang biasa Taehyung duduki, ia menghirup napas dalam-dalam. Kedua matanya terpejam, menikmati udara sejuk yang berembus. Segar sekali. Suara gemerisik daun dan derit ranting bergesekkan tertiup angin terdengar merdu. Ah, andai saja ia bisa lebih lama di sini ...
Menit demi menit bergulir. Dan Taehyung baru sadar ia harus kembali ke kantor. Sekarang sudah pukul setengah satu lebih dua menit. Sudah terlambat. Cepat-cepat ia melangkah pergi.
"Oppa. Tunggu sebentar."
Suara seseorang membuat langkah Taehyung seketika terhenti. Ia melihat seorang gadis cilik besurai sepundak. Gadis itu lagi. Kali ini ia memakai dress merah muda selutut. Ia berlari-lari kecil sembari membawa setangkai mawar digenggam dengan kedua tangannya.
"Ya?" tanya Taehyung setelah gadis kecil itu berdiri di hadapannya.
Taehyung sedikit menekuk lututku untuk menyamakan tinggi dengannya. Ia memamerkan deretan gigi susunya, tersenyum lebar.
"Untuk Oppa." Gadis kecil itu menyodorkan mawar merah pada Taehyung.
Taehyung menerima setangkai mawar merah darinya. Ia mengamati baik-baik mawar itu, terlihat sama seperti mawar yang ia dapat di hari sebelumnya.
"Dari siapa?" tanyanya penasaran.
"Dari Oppa~"
Oppa lagi? Siapa sebenarnya Oppa itu?
Mulut Taehyung terbuka, hendak menanyakan beberapa hal padanya-bahkan ia berniat mendesak sang gadis kecil untuk memberitahukan ciri fisik Oppa itu-namun ia teringat sesuatu. Taehyung teringat ia sudah terlambat beberapa menit.
"Gomawo. Sampaikan terima kasihku pada Oppa yang memberiku bunga ini juga ya."
Taehyung mengulum seulas senyum. Gadis kecil itu mengangguk pelan.
"Ne, nanti aku sampaikan~" Ia memutar tubuhnya, berlari-lari kecil hingga ke samping jalan.
Taehyung menyudahi menatap gadis kecil itu, mulai melangkahkan kakinya untuk kembali ke kantor.
Oppa? Berapa usia lelaki yang memberinya bunga, sehingga gadis kecil itu memanggilnya Oppa? Seumuran dengannya? Atau lebih tua beberapa tahun?
Sepintas, bayangan Yoongi berkelebat. Setelah keluar dari kedai itu mungkin saja Yoongi membeli setangkai mawar merah lalu menyuruh gadis kecil itu memberikannya padanya.
Taehyung menggeleng pelan. Tak mungkin itu Yoongi ... ya 'kan?
![](https://img.wattpad.com/cover/118756423-288-k416824.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Sender [✔]
Fanfiction[KOOKV - completed] Taehyung beberapa hari selama seminggu terakhir ini selalu mendapatkan setangkai mawar merah ketika ia duduk bersantai di taman, dari pengirim yang merahasiakan identitasnya. -- note: short-chaptered, some chapters are privared