Atensi Taehyung seketika teralih pada arah pintu saat seseorang tiba-tiba membukanya. Ia melirik pada orang yang baru datang dengan penuh semangat itu. Seorang perempuan bersurai sepundak dengan poni menutupi keningnya.
"Jungkookie~"
Perempuan itu masuk ke ruangan Jungkook, tanpa mengetuk pintu dulu maupun menutup pintu. Ia langsung memeluk dan melingkarkan lengannya di leher Jungkook yang sontak berdiri dari kursinya.
"Kau berlebihan, Eunha-nuna."
"Aku bukan Nuna, pabo."
Perlahan, perempuan yang dipanggil Eunha itu melepaskan pelukannya, namun senyuman di bibirnya tak mengendur sedikitpun. Ada rasa panas menjalar di hati Taehyung. Seakan ia ingin sekali mengenyahkan perempuan itu dari Jungkook. Yang membuat dadanya terasa sesak, kenapa ia tak menolak pelukannya?
Tak sengaja Taehyung kontak mata dengan Jungkook. Kentara sekali Jungkook tak suka Taehyung melihat ke arah mereka.
"Kau lupa untuk menutup pintu."
Ucapan Jungkook sukses membuat Taehyung membeku di tempat. Rasa sakit menggelayut di dadanya, hingga rasanya sulit untuk bernapas.
"Uhm, aku lupa, hehe."
Hancur sudah harapannya. Ah bodohnya Taehyung. Ia memang tak seharusnya memiliki angan yang melambung tinggi, yang sudah tahu tak bisa diraihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Sender [✔]
Fanfiction[KOOKV - completed] Taehyung beberapa hari selama seminggu terakhir ini selalu mendapatkan setangkai mawar merah ketika ia duduk bersantai di taman, dari pengirim yang merahasiakan identitasnya. -- note: short-chaptered, some chapters are privared