.eight.

5K 790 5
                                    

Jungkook dan Taehyung mampir ke sebuah restoran yang sederhana, memesan menu sederhana, dan makan dalam keheningan. Semua diam, yang terdengar hanyalah denting sendok, garpu dan pisau yang bergesekan dengan piring.

Taehyung hanya bisa mengamati lelaki itu dalam diam. Iya, diam-diam mengamati wajah Jungkook, mengamati potongan daging itu masuk ke dalam mulutnya. Ia baru tahu Jungkook memiliki table manner yang baik.

Kenapa jika Taehyung mengamatinya, jantungnya berdetak tak beraturan? Dengan kesal, Taehyung mengiris beef steak di piringnya, lalu dengan perlahan dan teratur mengendalikan diri. Ia mencoba untuk fokus pada makanan yang dipesan, tak sedikitpun melirik ke arah Jungkook.

Dan ... apa yang Taehyung rasakan menit selanjutnya? Ia merasa ada sepasang mata yang mengawasi dengan pandangan aneh, dan tatapan itu berasal dari lelaki yang duduk di depannya.

Taehyung ... gugup. Apa yang Jungkook perhatikan darinya? Mendadak Taehyung teringat rambutnya yang entah acak-acakan atau tidak, memikirkan kira-kira memasang ekspresi seperti apa ketika makan dan ... apa yang ia pikirkan sih?

Taehyung mencoba untuk mengenyahkan segala pemikiran-pemikiran aneh itu dengan makan seperti yang biasa ia lakukan. Untuk apa ia memikirkan alasan-alasan Jungkook menatapnya dengan tatapan aneh itu? Taehyung tersenyum miris dalam hati. Ya ya, itu tak terlalu penting untuk dipikirkan.

Tak bisa menahan rasa penasaran, Taehyung melirik Jungkook. Sungguh, ia tak menyangka iris hitam itu akan bersibobrok dengan miliknya. Belum sempat Taehyung mengalihkan pandangan karena pipinya terasa mulai memanas, ia melihat Jungkook menarik sudut-sudut bibirnya ke atas.

Jungkook tersenyum-dan menatap Taehyung dengan tatapan yang sulit ia artikan.

Taehyung benar-benar gelagapan. Jantungnya menggila. Untungnya cahaya penerangan restoran ini yang remang-remang menyembunyikan rona di pipinya.

Setelah selesai makan Jungkook mengantar Taehyung pulang. Dan sepanjang perjalanan itu bayangan Jungkook sedang tersenyum itu sulit dienyahkan. Taehyung menyerah dan berdamai dengan pikirannya, hingga tak sadar menarik sudut-sudut bibirnya sendiri.

Saat tiba di apartemen, Taehyung membungkukkan tubuhnya untuk pamit. Baru melangkah beberapa langkah dan deru mobil itu mulai terdengar, Taehyung mengingat sesuatu. Ia bahkan belum menyampaikan terima kasih pada Jungkook. Yah, mau tak mau, ia menyimpan kata-kata itu untuk nanti-jika memungkinkan untuk mengatakannya.

Ketika Taehyung sampai di depan pintu apartemen, ia berharap dalam hati. Semoga malam ini bisa tertidur lelap. Tertidur dengan membayangkan senyuman Jungkook-oh, apa yang baru saja ia pikirkan? Tidak. Jangan memikirkannya.

Secret Sender [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang