"Ini laba yang didapat perusahan selama satu bulan ini?" tanya Jungkook. Ia menyimpan dokumen laporan dari Taehyung dengan kasar.
"Ya, Sajangnim. Itu akumulasi data yang saya dapat dari bagian marketing," jawab Taehyung seadanya. Itu memang fakta. Ia sudah mengecek ulang dokumen itu dan tak ada data yang salah dimasukkan olehnya.
"Kenapa bisa serendah ini?"
Taehyung ingin berteriak di depan wajahnya itu, Aku tak tahu sama sekali! Saat ini aku sedang kacau! Karenamu!
Tapi kesadarannya masih ada. Tak seharusnya ia mengaitkan perasaan dengan masalah pekerjaan.
"Saran saya, perusahaan perlu mengeluarkan produk baru. Atau bagian pemasaran lebih gencar lagi menarik para konsumen," ucapnya dengan intonasi-yang ia usahakan-terdengar seperti biasanya.
"Siapa karyawan baru di bagian pemasaran?"
"Youngjae-ssi. Saya rasa ia bisa meningkatkan konsumen produk perusahaan dengan sifatnya yang loyal dan bersahabat."
Jungkook menautkan jemarinya untuk menopang dagu, memandang Taehyung. Namun Taehyung tak bisa menatap iris obsidian itu terlalu lama. Hanya membuat hatinya semakin terasa nyeri.
"Setelah ini tak ada kerjaan lain 'kan?"
Taehyung memutar otak, mengingat-ingat apakah masih ada tugas yang belum dikerjakan. Ia menggeleng, "Tidak ada, Sir," jawabnya singkat.
"Kerjakan dokumen untuk meeting dengan perusahaan tekstil. Ini dokumennya. Meeting-nya dilaksanakan besok pagi, jadi malam ini harus sudah selesai."
Jungkook menyodorkan sebuah map hijau. Taehyung mengambil map itu tanpa melihat sedikitpun apa yang ada di dalamnya.
"Yes, Sir. Saya undur diri." Taehyung membungkuk, lalu berjalan meninggalkan ruangan Direktur.
"Jungkook-ah~"
Suara perempuan itu. Sepertinya tak jauh dari Taehyung. Ah, ia tahu. Sepertinya Eunha memang mencari Jungkook.
Ketika hampir mencapai daun pintu ruangan Jungkook, Taehyung berpapasan dengannya. Ia memaksakan untuk tersenyum, tak bisa berkata-kata untuk menyapanya.
"Jungkook ada di ruangannya 'kan?"
Taehyung mengangguk pelan. "Ya."
Senyuman di bibir Eunha semakin berkembang.
... kenapa Taehyung merasa dadanya begitu sesak?
Kenapa ... hati kecilnya berbisik tak terima perempuan itu begitu dekat dengan Jungkook? Entahlah.
--
udah ah segini dulu. besok lagi gw up hehehehehe XD
voment tiap chap jan lupa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Sender [✔]
Fanfiction[KOOKV - completed] Taehyung beberapa hari selama seminggu terakhir ini selalu mendapatkan setangkai mawar merah ketika ia duduk bersantai di taman, dari pengirim yang merahasiakan identitasnya. -- note: short-chaptered, some chapters are privared