04

66 18 4
                                    

Suara bel rumah Shalsa berbunyi yang menandakan ada tamu yang berkunjung.

"Iya tunggu" sahut si empuh pemilik rumah.

Pintu terbuka menampakan Shalsa yang mengenakan baju tidur bertema Unicorn. Senyum mengembang setelah tau bahwa yang berkunjung ke rumah Shalsa adalah Mila dan Kayla.

"Eh kalian, sini masuk. Maaf ya gue nyuruh lo malam malam dateng kerumah gue" Shalsa mempersilahkan Mila dan kayla masuk.

"Iya ngga papa kok Shal, lagi pula nyokap sama bokap gue ngga da dirumah" ujar Mila dan Shalsa hanya manggut-manggut.

Pandangan Shalsa lebih tertarik ke arah Kayla "Ehm.. lo di omelin ngga kayla?"

"Gue engga di omelin kok!! kalo ada Mila mah semuanya tinggal terima beres. Iya ngga Mil?"

Mereka bertiga tertawa bersama karna ucapan Kayla yang aneh.

"Iya dong siapa dulu, gue" Mila menyombongkan dirinya.

"Ya udah lo kekamar gue duluan gih gue mau ngambil makanan dulu"

Kayla mengagguk "ya udah gue duluan ke kamar ya" jawab Mila.

***

"Jadi ceritanya kaya gitu Shal?" Tanya Mila.

"Terus tadi juga gue jatuh kesandung sama tali sepatu gue sendiri, nah abis itu, tadi juga dia mau nganterin gue pulang" cerita Shalsa tergopoh-pogoh.

"Terus terus dia nganterin lo pulang ngga?" Tanya Mila.

"Engga gue tadi kabur pas mau dianter pulang sama dia" Jawab Shalsa sembari terkekeh.

"Eh kay lo diem aja sih? Kenapa lo kebelet pipis? Apa lo laper?" Tanya Shalsa kepada kayla yang dari tadi hanya diam.

"Engga kok, gue cuma lagi nyimak cerita lo doang Shal" jawab Kayla.

Shalsa dan Mila hanya ber(o) saja.

"Bukannya lo teman sekelas nya Rafael, kay?" Tanya Mila.

Seraya mengagguk "Iya"

Damn!

"Lo tau ngga Shal, si Tika itu pernah nembak Rafael loh?" Cerita kayla.

Rahang bawah Shalsa jatuh tepat saat mendengar ucapan Kayla.

"Serius ego kay?" Tanya Mila anarkis.

"Serius dah kagak boong.

Makan nya dari dulu sampai sekarang dia itu masih ngejar ngejar Rafael.

Dah kaya gitu ya, siapa aja cewe yang berani deketin Rafael nasib nya bisa kaya apa yang dia perbuat ke elo"

Shalsa masih terdiam akan cerita kayla.

"Anjir jadi cewe ngga ada harga dirinya banget" ucap Mila.

Kasihan ya Rafael tertekan gara gara Tika. Berarti Rafael jomblo dong.

"Makanya Shal lo itu jangan kudet, temen sekolah aja lo ngga peduli" tegur kayla.

Shalsa tersadar saat namanya disebut.

"Eh, bu.. kan nya gue ngga peduli cuma ngga terlalu mikirin yang ngga penting aja" jawab Shalsa bingung.

"Tau lo Shal, padahal dia kan terkenal masa lo ngga tau sih?" Mila protes.

" lo kudet banget Shal" celetuk Kayla.

"Eh iya iya. Aduh kok jadi demo gini sih" Shalsa tersenyum getir.

Kayla dan mila tetawa sedangkan Shalsa masih terdiam memikir apa yang sebenar nya terjadi sampai sampai dia tidak pernah sadar akan sekitar nya.

"Udah Shal biasa aja kali ngga usah tegang, kita cabut balik ya soalnya udah malam" pamit Mila langsung merapikan barang barang yang berserakan di karpet.

"Eh iya, udah gue aja yang beresin ntar lo pulang ke malaman lagi"

***

"Shalsa!" Panggil Mila.

Shalsa tersenyum sembari mendekat kearah mila.

"Lo ngga berangkat bareng Rafael lagi kan?" Tanya Mila heboh.

Shalsa baru saja ingin menghempaskan bokong nya ke kursi.

"Ya engga lah, dan gue juga ngga mau ngelakuin hal konyol lagi kaya kemaren" sahut Shalsa.

"Bagus deh" seru Mila.

"Shalsa!"

Shalsa dan Mila menoleh ke arah sumber suara dan mereka mendapati sosok kayla yang berada di pintu kelas.

"Apa?" Jawab Shalsa sambil menghampiri kayla.

Kayla melirik kanan dan kiri seperti mensterilkan keadaan agar aman.

"Sini sini" kayla mengajak Shalsa untuk mendekat ke dirinya kayla ingin membisikan sesuatu yang sangat penting dan rahasia.

Saat telinga Shalsa sudah berdekatan Mila bersuara.

"Apa apaan nih? Masa Shalsa doang yang di kasih tau" Mila berdecak kesal.

Kayla menyuruh Mila untuk mendekat "sini lah"

Mereka berkumpul seraya mendengar kayla memberitahu sebuah pesan rahasia kepada Shalsa dan Mila.

Saat kayla sudah memberitahu mereka berdua. Tiba tiba Mila berteriak histeris "Apa! Shalsa di--" dengan cepat kedua tangan kayla dan Shalsa menutup rapat mulut Mila yang ember itu.

"Pleh pleh asin" Mila melet-melet.

"Jadi orang jangan bawel napa Mil?" Celetos Shalsa.

***

"Pokoknya hari ini, lo gue anterin pulang!" perintah Mila.

Shalsa menoleh "apaan sih lo lebay banget deh"

"Tapi gue takut lo kenapa napa Shal"

"Udah deh ngga usah lebay"

"Gue takut lo di apa apain sama Tika"

"Udah ah gue mau pulang, bye" sembari menepuk kedua bahu Mila.

-----------------------------------

Gimana nih? Makin penasaran engga sama alur cerita nya?

Jangan lupa beri bintang🌟

ShalsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang